Sabtu, 29 Maret 2014

[FF] Only You (Chapter 4)


Title: Only You
Genre: ? (entahlah)
Lengh: Chapter
Rating: +13
Cast: =>
IU – Lee Jieun
L (INFINITE) – Kim Myungsoo
Woohyun (INFINITE) – Nam Woohyun
Minho (SHINee) - Minho
Others member INFINITE
Jiyeon (T-ARA) – Park Jiyeon
Baekhyun (EXO-K) – Baekhyun
Others cast: =>
Cari sendiri ya ! J


Annyeong, maaf baru pos lagi soalnya sibuk sama UAS, ok deeh ga banyak bacot langsung aja, maaf jika typo dimana mana, dan maaf jika terlalu pendek, no bash and copas ChenKrisD.O.t


#Chapter 3

Saat diperjalanan pulang Jieun dan Minho hanya diam satu sama lain, sibuk dengan fikiran masing masing, sampai Minho menghentikan langkahnya yang membuat Jieun juga menghentikan langkahnya

“Wae” Tanya Jieun

“Jieun-a…” panggil Minho “Ada yang ingin aku bicarakan” lanjutnya gugup

“Bicarakan saja” ucap Jieun santai

“Eee… aku… aku…”

“Hmm…?”

“Aku… aku menyukaimu, kau tahu itu kan, aku sudah menyukaimu seja dulu bahkan aku rela menunggumu berpisah dengan L, dan sekarang kau sudah tidak bersamanya, apakah kau mau menjadi yeojachinguku” ucap Minho yang mnegeluarkan semua isi hatinya


“Mwo” Jieun terkejut bukan main

“Apa kau mau menjadi yeojachinguku” Tanya Minho sekali lagi

“Aku…” ucap Jieun menggantung kalimatnya

#Chapter 4

“Mianhae…” ucap Jieun “Aku butuh waktu untuk menjawabnya” lanjutnya

“Baiklah… aku akan menunggu sampai kau menjawabnya” ucap Minho tersenyum “Kajja kita pulang” diapun mengajak Jieun pulang, dan biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu

(^¸^) ϋ

Jieun POV

Aiiis kenapa dia menyatakan cintanya padaku, aaaaaaaaaaaaa aku benar benar dilemma, apa dia tidak tahu kalau aku masih belum bisa melepas L, apa dia jadikan ini peluang untuk membuatku melupakan L dan bersamanya, ini tidak lucu

“WAAAAAAAAAAA AKU BISA GILA” aku berteriak dibalkon kost-anku, aku tidak peduli apa kata orang yang mendengar dan melihatku

“YA! Micheosoyeo, jangan berteriak kepalaku sedang sakit” ucap Jiyeon yang datang sambil mendorong bahuku

“…” aku tidak menjawabnya lalu dengan santainya meninggalkannya dibalon sendirian

Keesokan harinya aku putuskan untuk tidak memikirkan masalah itu dulu, aku masih ingin fokus pada pekerjaanku, kalian tidak tahukan kalau aku berhenti kerja menjadi pelayan, ya aku sudah tidak kerja disana lagi

“Annyeonghasseo” sapaku pada semua staf yang ada ditempat pemotretan ini, tapi kenapa Tn.Park tidak ada “Apa Tn.Park belum datang” tanyaku pada salah satu staf disana

“Anniya, hari ini dia tidak datang… jadi dia berpesan kau berkerja seperti biasa saja, kau bisa kan” jawab staf itu

“Ahh nde aku bisa, gomawo” akupun pergi dengan perasaan penuh tanya, kenapa akhir akhir ini Tn.Park terlihat aneh, dia seperti menyembunyikan sesuatu, tapi apa… aiiis hidupku penuh tanda tanya

“Jieun-a” tiba tiba semua yang sedang kufikirkan buyar begitu saja saat seseorang memanggilku

“Oppa, kau sedang apa disini, apa kau masih melakukan pemotretan” tanyaku

“Anniya, aku hanya ingin menemuimu, bolehkan” ucap Minho oppa lembut

“Nde, tentu saja” balasku tidak kalah lembut sambil memberikan senyum, jujur sebenarnya Minho oppa ini sangat baik dan perhatian, tapi aku bingung kenapa sampai saat ini aku tidak bisa menyukainya sedikitpun

“Hmm… bagaimana nanti kalau jam makan siang kita makan diluar ne” ajaknya padaku, aku tidak akan menolak

“Nde, tapi aku harus pemotretan dulu ne” akupun pergi masuk kedalam ruang rias untuk siap siap, sedangkan Minho oppa hanya memberikan senyumnya lalu pergi

Selama pemotretan berlangsung, aku banyak melakukan kesalahan, aku sendiri bingung kenapa bisa aku tidak fokus hari ini, aneeh, itulah yang sedang aku fikirkan

Jam makan siangpun datang, akupun menelepon Minho oppa menagih janjinya, haha aku ini hanya ingin mencari teman bukan berarti aku wanita yang suka harta, atau memanfaatkan uang Minho oppa

“Oppa… aku sudah selesai, kau dimana” tanyaku padanya

“…” jawabnya diseberang sana

“Nde aku tunggu ne” akupun memutuskan sambungan teleponnya, tidak lama menunggunya diapun datang

“Jieun-a, kajja” ucapnya yang sudah ada didepanku, aku hanya mengangguk, saat kami sudah berada dimobil Minho oppa atau dalam perjalanan menuju tempat makan, tiba tiba ponselku berbunyi, ternyata Jiyeon yang menelepon

“Nde…” jawabku

“…”

“Mwo, ee… baiklah tunggu saja ne, aku akan belikan” jawabku

“Nuguya” tanya Minho oppa yang sedikit menengok kearahku lalu fokus kembali pada menyetirnya

“Jiyeon sedang sedang sakit, bagaimana kalau nanti kita kerumah sakit dulu ne, aku ingin mendatangi dokter yang waktu itu menangani Jiyeon, sekalian membelikan obatnya” Minho oppa hanya mengangguk

“Ternyata anak menyebalkan itu bisa sakit” dia meledek Jiyeon sepertinya

“YA! Diakan juga manusia oppa” ucapku membela Jiyeon, sedangkan Minho oppa hanya tertawa

Setelah kami makan siang bersama, aku ditemani Minho oppa untuk datang keRS untuk menemui dokter yang menangani Jiyeon (#gaje yaaa, lupakan), setelah urusanku selesai aku langsung menghampiri Minho oppa yang sedang menunggu diruang tunggu (#yaiyalah masa diWC)

“Oppa kajja” ucapku padanya, dia hanya mengangguk, saat kami sedang berjalan dikoridor RS, tiba tiba mataku menangkap seseorang yang mungkin familiar dimataku, akupun menghentikan langkahku dan melihat orang itu lebih focus

“Wae” Tanya Minho oppa yang juga menghentikan langkahnya

“Oppa lihat itu bukannya Baekhyun” ucapku tanpa mengalihkan penglihatanku

“Eodie” Tanya Minho oppa, akupun menunjuk kearah namja yang ku bilang Baekhyun itu, dan entah kenapa tanpa disuruh kakiku melangkah pergi menghampiri namja itu

“Baekhyun” ucapku terkejut saat sudah berada didepan namja itu

“Noona” kejut namja itu yang ternyata Baekhyun, dugaanku benar, tapi kenapa dia memakai pakaian pasien RS ini, apa ia sedang sakit, kenapa tidak memberitahuku

“Kau dirawat disini, sejak kapan” tiba tiba Minho datang dari belakangku, seakan mewakili pertanyaan yang mau aku ungkapkan

“Nde, hanya kelelahan, gwanchana…” ucapnya gugup, aku seperti tidak percaya, kenapa bilang kalau hanya sakit biasa tapi sesusah itu, aneh

“Ruanganmu dimana” tanyaku, diapun terkejut

“Mwo” kejutnya wajahnya semakin gugup, ini benar benar aneh “Aku… diruangan disana, iya disana” ucap Baekhyun yang menunjuk salah satu ruang rawat

“Ooohh… Jieun-a kajja kau harus cepat berikan obat itu pada Jiyeon” ucap Minho oppa yang mengancurkan rasa ingin tahuku pada Baekhyun, akupun hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Baekhyun

Saat sudah sampai dikost-an, Minho oppa langsung pamit pulang, akupun tidak bisa memaksanya untuk mampir dulu, dan juga aku tidak ingin melihatnya berdebat dengan Jiyeon walau hanya sebatas bercanda

“Gomawoyo oppa, annyeong” akupun sedikit membungkuk, ia hanya tersenyum dan membalas membungkuk, lalu pergi meninggalkan kost-anku dengan mobilnya

“Pasti Minho yaaa” tiba tiba Jiyeon sudah berada didepan pintu, aku benar benar terkejut

“Kau sudah…” Tanya Jiyeon yang menggantung pertanyaannya, aku benar benar bingung dengan anak ini katanya sakit tapi kenapa sifat KEPOnya itu tidak pernah hilang

“Kau ini katanya sakit, kenapa berkeliaran, lebih baik kau istirahat” aku mengalihkan pembicaraan dia hanya terkekeh “Oh iya ini obatmu” ucapku memberikan obat yang ia pesan

“Apa kau dan Minho sudah pacaran” Jiyeon bertanya dengan blak blakkan, anak ini membuatku naik darah saja, seKEPO itukah dia padaku

“YA! Kau ini sembarangan, aku dan dia tidak pacaran” aku membela diri

“Tidak atau belum, jujur saja, sepertinya kau menyukainyakan” tebaknya

“Anniya” jawabku singkat

“Kenapa tidak kau terima saja, siapa tahu jika kau berpacaran dengannya, hidupmu menjadi lebih baik, dan kau bisa menunjukkan pada L kalau kau bisa hidup tanpanya” jleb, kenapa Jiyeon mengungkit masalah L lagi, aku sudah benar benar ingin melupakannya tapi kenapa dia seakan memaksaku untuk melihat masa laluku

“Anniya, aku tidak akan menerimanya, aku tidak mencintainya, aku tidak ingin menyakiti hati orang lain, karna kau tahu rasanya sangat sakit” ucapku menekan kata kata terakhirnya

“Maaf sebelumnya, aku tidak bermaksud untuk membuka luka lamamu, aku tahu kau masih menyimpan harapan pada L, maka dari itu kau tidak bisa menerima Minho” ucapnya aku hanya menunduk, semua yang diucapkan Jiyeon benar, aku bingung harus berkata apa untuk membela diriku

“Jieun-a, aku yakin jika kau bersama Minho, kau pasti bisa melupakan L, aku benar benar sedih jika setiap melihatmu seperti ini, semua orang akan mengira kalau kau baik baik saja, tapi aku tahu dilubuk hatimu yang paling dalam, kau sedang menangis” jelas Jiyeon yang matanya berkaca kaca, sekuat itukah persahabatan kami sampai Jiyeonpun bisa merasakan apa yang aku rasakan, akupun memeluk Jiyeon

“Jiyeon-a, aku juga bingung harus bagaimana, kenanganku bersamanya masih sangat jelas diotakku, aku… aku takut jika aku bersama Minho aku akan menyakitinya karna aku tidak bisa melupakan L” akhinya air mata yang selama ini aku bendung sudah tidak sanggup aku tahan, aku menangis dipelukkan Jiyeon, sahabat tersayangku

“Aku tahu ini sangat berat, tapi… setelah aku melihatmu bersama Minho, aku bisa melihat kalau Minho bisa membahagiakanmu” ucap Jiyeon, ya aku tahu Minho oppa sangat baik dan sayang padaku, tapi apakah aku bisa membalasnya, itu yang aku takutkan

“Jieun-a, kau coba saja… aku yakin Minho pasti mengerti dengan keadaanmu” Jiyeon melepas pelukkannya, “Tentukanlah pilihanmu, membuka lembaran baru atau kembali kemasa lalu” ucapnya, aku hanya bisa diam…

Malam ini semua terasa hampa, kenangan bersama L pun kembali terputar diotakku, aku benar benar tidak bisa menghapus semua kenangannya, akupun duduk sambil memeluk diriku sendiri, malam ini sangat dingin, tiba tiba saja ponselku berbunyi

“Woohyun oppa” gumamku saat membaca panggilan masuk yang tertera diponselku, dengan ragu aku mengangkatnya

“Yeoboseoyo” ucapku ragu ragu

“Jieun-a, apa kabarmu…” ucap Woohyun oppa dengan bahagianya, apa dia tidak tahu masalahku dan L, tapi… untuk apa juga dia tahu, cukup aku dan L saja

“Baik oppa… hmm… bagaimana keadaanmu, dan yang lainnya” ucapku melemah saat diakhir kalimat, tapi aku yakin Woohyun oppa bisa mendengarnya

“Kami semua baik baik saja, hmm… apa kau sibuk, bagaimana kalau kita bertemu, aku sangat rindu pada yeodongsaengku yang sekarang sudah sukses ini kekeke” candaan Woohyun oppa sedikit menghiburku

“Nde, aku sedang tidak sibuk” ucapku, tiba tiba saja aku tersenyum, ternyata Woohyun oppa masih mengingat janji kami yang sudah lama kami buat

Sesampainya ditempat tujuan aku pun mencari meja pelanggan yang kosong, hingga aku menemukannya, tidak butuh waktu lama untuk menunggunya, Woohyun oppapun datang bersama Sunggyu oppa dan Sungjong oppa

“Annyeonghasseo” sapa mereka bertiga sambil tersenyum lebar, lalu cengengesan, aiiiis kenapa kumat lagi

“Annyeong” aku hanya tersenyum tipis

“Waaah kau sekarang sudah sukses, makin cantik saja” canda Sunggyu oppa sambil tertawa, akupun tersenyum

“Anniya, kemana yang lainnya” Tanyaku tiba tiba, entah kenapa aku tiba tiba ingin menannyakan kabar namja itu

“Oooh, kalau Dongwoo hyung dan Hoya hyung sedang sibuk dengan INFINITE H, kalau Sungyeol hyung entahlah dia sering sibuk sendiri, dan L hyung…” Sungjong oppa menggantungkan ucapannya

“Dia sedang tidak enak badan” sambung Sunggyu oppa sambil cengengesan

“Oh” hanya itu yang bisa aku ucapkan, L sedang tidak enak badan, apa dia sakit, aiis sudahlah bukan urusanku, mau dia sakit atau dia sedang sehat, aku sudah tidak ada hubungan apa apa lagi dengannya

“Hmm… lama tidak bertemu kita jadi canggung ne, sering seringlah kedorm kami, kau tahu selama kau tidak pernah datang kedorm kami lagi, tempat itu seperti ruangan mati, semua berhamburan, dan sangat membosankan” jelas Woohyun oppa seakan mencairkan suasana, Sunggyu oppa dan Sungjong oppa pun mengangguk penuh harap

“YA! Shireo, kalian fikir aku ini babu kalian” omelku, akupun mencoba kembali seperti dulu, seperti sebelum aku berpisah dengannya, namja yang sangat aku sayang

“Ckckck, sombong sekali kau sekarang” ucap Sunggyu oppa, aku hanya tertawa, mereka juga ikut tertawa

***

Hari ini aku libur, karna beberapa hari kedepan aku akan disibukkan dengan jadwal yang mulai padat, ditambah lagi aku ada kegiatan baru, aiiiis menyebalkan, apa yang harus aku lakukan jika hanya sendirian seperti ini, Jiyeon sudah sembuh dan kembali berkerja, aiiiis bosan bosan bosaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnn……

Sepertinya aku bisa menjenguk Baekhyun, sepertinya dia belum pulang, lagipula akukan tidak ada kegiatan juga, dan jika ada paparazzi bukan masalah besar, public sudah tahu kalau aku dekat dengan Baekhyun

Sesampainya aku diRS kemarin, aku langsung menghampiri ruangan yang ditujuk Baekhyun, dengan hati hati aku mengetuk pintunya, orang didalamnya menyuruhku masuk, entahlah suara siapa itu

“Annyeonghasseo” sapaku selembut mungkin, orang didalamnya menghadap kearahku dan kami semua benar benar terkejut, Direktur, Tn.Park mereka ada disini, apakah selama mereka tidak ada dilokasi mereka ada disini

“Lee Jieun” kejut direktur

“Kalian juga ada disini” ucapku “Maaf aku baru sekarang menjenguk Baekhyun” lanjutku, tapi kenapa saat aku menemui Baekhyun, dia… dia benar benar berbeda dengan Baekhyun kemarin, bukankah dia kemarin baik baik saja, tapi ada apa ini aku tidak mengerti, kenapa begitu banyak alat alat RS yang menempel ditubuhnya, dan wajahnya pucat

“Direktur, Tn.Park sebenarnya ini kenapa” Tanyaku yang benar benar bingung, mereka hanya terdiam menunduk, aku benar benar harus tahu semua ini, akupun pergi keluar dari ruangan itu walau direktur mencegahku, aku harus menemui dokter yang menangani Baekhyun

“Dokter sebenarnya apa yang terjadi pada Baekhyun” tanyaku pada dokter itu saat sudah berada diruangannya

“Sebenarnya pihak keluarga Baekhyun tidak ingin rahasia ini disebarluaskan, tapi… sepertinya kau bagian penting dari mereka(?) sebenarnya Baekhyun mengalami kanker otak stadium 3(?), dan keadaannya semakin parah, kemungkinannya untuk bertahan hidup hanya sedikit” jelas dokter itu dengan wajah menyesal, aku benar benar terkejut, Byun Baekhyun namja manis yang selalu menunjukkan keceriaannya ternyata hanya memiliki waktu yang singkat, aku tidak percaya

“Apa kau tidak berbohong, semua ini bohong bukan” ucapku menahan air mataku, aku benar benar tidak tahu, namja yang sudah kuanggap sebagai adikku sendiri mengalami ini semua

“Anni, ini memang benar adanya” jelas dokter itu untuk terakhir kalinya, dan ia pergi meninggalkan aku, akupun menangis saat itu juga, akupun memutuskan untuk kembali keruang rawat Baekhyun

“Noona” panggil Baekhyun terkejut, ia sudah bangun, tapi kenapa wajah tampannya sangat pucat, kenapa itu semua harus terjadi padanya

“Baekhyun-a, kenapa kau tidak pernah memberitahuku kalau kau mengalami ini semua” ucapku lirih, iapun terkejut, apa ia berfikir aku hanya akan diam jika ia seperti ini

“Noona, kau sudah tahu itu semua”

“Baekhyun-a kenapa kau tidak memberitahuku” aku sekarang benar benar tidak bisa menahan air mataku, emosi, kesedihan, kekecewaan semua menjadi satu dalam air mataku

“Aku mau bicara berdua dengan Jieun” ucap Baekhyun pada direktur dan Tn.Park, merekapun keluar, “Noona” panggil Baekhyun lagi, aku hanya berdiam diri, aku masih hanyut dalam kesedihanku tanpa membalas ucapannya

Author POV

Keesokan harinya, Jieun tidak masuk kerja, karna dia bilang kalau dia tidak enak badan, padahal akan ada perubahan jadwalnya, karna banyaknya kegiatan tambahan, tapi ia tidak peduli, Jieun lebih ingin menghabiskan waktunya untuk berdiam diri dikamar, Jiyeon orang yang paling mengertinya hanya bisa menghela nafas melihat sahabatnya yang sedang dilanda masalah, tapi Jieun tidak menceritakan kepada siapapun keadaan Baekhyun

“Annyeonghasseo” terdengar suara seorang namja diruang tamu, Jieun hanya berdiam diri, ia tahu itu suara Jinwoon, ya jika Jiyeon libur berkerja Jinwoon akan menyempatkan diri untuk menemui yeojachingunya walau hanya satu jam, sungguh pasangan yang sangat bahagia, seandainya saja Jieun memiliki namjachingu seperti Jinwoon mungkin sekarang dia tidak akan seperti ini

“Jieun-a, kajja kita makan bersama” ajak Jiyeon, Jieun hanya melihat Jiyeon lalu bangkit, ia tidak bisa terus terusan dikamar, yang ada dia akan mati kelaparan

Sesampainya diruang makan, Jieun langsung duduk berhadapan dengan Jinwoon yang selalu tersenyum walau disekitar keadaannya rumit sekalipun

“Kau kenapa” Tanya Jinwoon akhirnya

“Anni…” jawab Jieun singkat, sedangkan Jiyeon masih sibuk menyiapkan makanan, yang diletakkan diatas meja

“Apa kau sakit” Tanya Jinwoon lagi namun kali ini Jiyeon menyuapinya

“Jangan banyak bicara ne” ucap Jiyeon, Jinwoonpun susah bicara karna mulutnya sangat penuh dengan makanan, Jiyeon tahu kalau Jieun sedang malas diajak bicara

***

“Kata Jiyeon kemarin kau tidak enak badan, apa kau sakit” Tanya Minho

“Anniyo, aku hanya malas kerja, aku sedang stress karna kebanyakan kegiatan” jelas Jieun sambil menyeruput minumannya yang ia pesan tadi, Minho hanya beroh ria

“Jieun-a” panggil Minho menjadi serius, Jieunpun menatap namja tersebut “Emm… bagaimana dengan pertanyaanku waktu itu, apa kau…” Tanya Minho ragu ragu

“Hmm… sepertinya aku sudah punya jawabannya” ucap Jieun, Minhopun bersemangat mendengarnya “Aku, mau menjadi yeojachingumu” jelas Jieun sambil tersenyum walau itu senyum terpaksa

“Waa jinjayo, Jieun-a gomawoyo” ucap Minho yang senang bukan main, Minhopun menggenggam erat tangan Jieun lalu tersenyum manis kepada yeojachingunya itu, Jieun juga membalas senyuman itu

“Gomawoyo oppa” ucap Jieun saat Minho sudah mengantarnya sampai didepan kost-annya, Minho hanya tersenyum, tanpa mereka sadari seseorang sedang memperhatikan mereka, saat Jieun ingin masuk Minhopun memanggilnya

“Jieun-a” panggil Minho, Jieunpun membalikkan badannya melihat Minho “Gomawoyo” lanjutnya

“Untuk” Tanya Jieun bingung

“Semuanya” ucapnya, Jieun hanya membalasnya dengan senyuman, tiba tiba Minhopun mendekatkan wajahnya kewajah Jieun, dekat, lebih dekat dan CHU~, Minho mencium Jieun, Jieun benar benar terkejut namun ia memejamkan matanya menikmati sentuhan(?) #ahh yadong *haha

“Baiklah, cepat masuk disini sangat dingin” suruh Minho saat sudah melepas ciuman itu, Jieun hanya mengangguk, Minhopun melajukan mobilnya sedangkan Jieun membuka pagar kost-an itu, namun

“Lee Jieun” panggil seseorang, Jieunpun membalikkan badannya untuk kedua kalinya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat siapa orang itu

“Kim Myungsoo” ucap Jieun saat melihat orang itu

“Bisa kita bicara sebentar” pinta namja itu yang ternyata L, Jieunpun mengangguk ragu

Mereka bebincang sambil berjalan ditengah dinginnya cuaca malam, keadaannya sangat canggung, Jieun bingung ingin membahas apa, begitu juga dengan L yang sangat bingung

“Bagaimana kabarmu, aku sekarang jarang melihat berita terbaru tentangmu” ucap L akhirnya

“Oh, aku baik baik saja, haha aku sekarang mendapat libur yang cukup panjang, makanya jarang sekali terlihat” ucap Jieun mencoba untuk tidak canggung

“Oh, baguslah” ucap L tersenyum manis

“Lalu kau, katanya kau sedang tidak enak badan apa kau sakit” ucap Jieun yang entah ucapan itu terucap diluar kesadarannya, iapun langsung menutup mulutnya

“Sekarang aku baik baik saja, dari mana kau tahu kalau aku…” ucap L yang malah balik bertanya

“Oh itu…” Jieun bingung “Aku tidak sengaja dengar berita itu dari fansmu” ucap Jieun berbohong, L pun percaya begitu saja, ‘apa dia masih sering memperhatikanku’ batin mereka berdua

“Hmm… bagaimana kabarmu dan… Minho” akhirnya L pun mempertanyakan pertanyaan yang dari tadi mengganjal hatinya, sontak saja Jieun menatap L terkejut

“Aku… aku sudah menjadi yeojachingunya” ucap Jieun menyesal, ia benar benar tidak ingin mengucapkan kalimat itu didepan L, namja yang masih ia sayang

“Oh cukhae, sudah berapa lama” Tanya L yang mencoba untuk bahagia walau ia tahu hatinya sangat sakit, Jieunpun menghentikan langkahnya dan menatap dalam mata L, L juga berhenti jalan

“Tidak usah bahas itu lagi” ucap Jieun yang kembali melanjutkan jalannya

“Wae…waeyo”

“Apa kau masih terus ingin membuatku menderita huh, kau fikir dengan menanyakan hubunganku dengannya itu membuatku senang, kau salah aku bahkan sangat menderita jika kau yang menannyakannya” ucap Jieun yang menangis, ia benar benar tidak bisa menahan air matanya

“Mianhae…jeongmal mianhae” ucap L akhirnya, iapun menunduk menyesal

“Apa kau tidak sakit hati menanyakannya padaku, kumohon jangan sakiti dirimu sendiri, cukup aku saja yang menderita” ucap Jieun masih dengan tangisnya

“Jieun-a” ucap L tertegun dengan ucapan yeoja itu, “Neo…” lanjutnya

“Kau tahu, aku menerima Minho oppa hanya karna terpaksa, aku… aku benar benar tidak bisa melupakanmu begitu saja, aku… masih menyayangimu” Jieunpun mengeluarkan semuanya, L pun langsung memeluk Jieun dengan sangat erat, seakan tidak ingin melepaskannya lagi

“Jieun-a mainhae karna emosiku yang berlebihan aku sampai membuatmu seperti ini, kau tahu aku menyesal mengucapkan kata kata itu” ucap L yang semakin mempererat pelukannya dengan Jieun, “Tapi aku terlambat, kau sudah menjadi milik orang lain, mianhae” ucapnya lagi, iapun melepas pelukkannya dan berjalan meninggalkan Jieun

“Nappeun namja” ucap Jieun pada L yang berjalan membelakanginya tidak memperdulikan omelan Jieun, tiba tiba saja air menetes dari matanya, ia menangis, lalu dengan cepat ia menyekannya

***

Keesokan harinya, Jieun kembali berkerja dengan perasaan yang sangat kacau, mengingat semalam membuat hatinya sesak kenapa bisa semua cobaan ini menimpanya, “Aigoo” gumamnya

“Lee Jieun” panggil Minho yang berjalan menghampiri Jieun tapi yeoja itu hanya menatap Minho datar tanpa ekspresi, “Kau kenapa? Sakit?” Tanya Minho khawatir

“Anniyo, hanya bad mood” jawab Jieun terlihat malas

“Oh begitu, ee… bagaimana jika malam ini kita kencan ? Apa kau mau?” tawar Minho

“Mianhae hari ini aku lembur oppa, mungkin lain kali saja ne, jeongmal mianhae”

“Eoh begitu ya… baiklah, tapi sore ini kau bisakan temani aku menjenguk Baekhyun?” sontak Jieun menoleh kearah Minho lalu ia mengangguk senang

“Bisa, sekalian kita kencan saja” jawab Jieun antusias

‘giliran Baekhyun dia cepat’ gerutu Minho dalam hati

Sore harinya…

“Annyeonghasseo” sapa Minho dan Jieun bersamaan saat mereka sudah berada diruang rawat Baekhyun, ternyata didalam sudah ada Tn. Park

“Eoh Jieun-a, Minho-ya kajja masuk” sambut Tn. Park begitu lembut

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Jieun begitu perhatian pada Baekhyun

“Baik noona, gomawo walaupun kau sibuk tapi kau masih mau menyempatkan diri mnjengukku” ucap Baekhyun tersipu malu, Jieunpun membalasnya dengan senyuman

“Oh iya sepertinya kau belum makan ya?” tanya Jieun lagi, “Ini untukmu, tadi sebelum aku kesini aku sempatkan memasak untukku, ayo biar kusuapi” tawar Jieun yang bersiap siap menyuapi Baekhyun

“Ehem” Minho berdeham nyaring, Baekhyun dan Jieun hanya menatapnya bingung, “Jangan berlebihan” lanjut Minho, Jieun hanya brdecak kesal

“Dia cemburuan” curhat Jieun

“Kalian?” Jieun dan Minho mengangguk, “Eoh cukhaeyo...” lanjutnya senang

Skip....

“Besok apa kau ada job?” tanya Minho diengah perjalanan mengantar Jieun pulang

“Anniyo, wae?”

“Kau maukan temani aku makan siang? Aku sudah lama tidak makan bersama denganmu” tutur Minho penuh dengan harapan

“Bukankah kita sudah kencan?”

“Kau kencan dengan Baekhyun bukan denganku, kau tahu jika dia bukan dongsaeng kesayanganmu pasti sudah aku pukul wajah polosnya itu” kesal Minho, lalu “Mau ya...” lanjutnya yang tiba tiba berubah jadi manis

“Mau tidak yaaaa” goda Jieun

“Tidak jadi saja” tolak Minho cepat

“Hehe aku mau, lagian keuanganku sekarang sudah berada dititik dibawah standar” jelas Jieun sambil cengengesan

“Hmm hmm anak labil” ejek Minho

Jieun POV

Aku rasa hidupku ini hanya diulang ulang saja, aku merasakan dejavu, kalian tahu itu apa? Ya itu adalah kejadian dimana kita pernah mengalaminya tapi sebenarnya tidak pernah, dan hari ini aku merasa kejadian beberapa waktu lalu terjadi lagi, tiba tiba ponselku berbunyi, panggilan masuk dari Minho oppa, dia ini benar benar tidak punya pekerjaan ya sampai sampai setiap jam menghubungiku walau hanya menanyakan apa kabar

“Ada apa oppa?” tanyaku tanpa memberinya salam

“Kau sudah siapkan?” tanyanya diseberang sana

“Nde”

“Baiklah tunggu dirumah ya princess” iapun langsung memutuskan sambungannya, aku memang suka dengan semua sikap manisnya,. Tapi dia berlebihan aku sangat benci dengan sikapnya yang jadinya sok manis itu

“YA! NEO PERGIIII” aku terkejut saat mendengar teriakan Jiyeon diluar, siapa yang datang? Maling? Tapikan ada Jinwoon disini, sudahlah lebih baik kulihat saja sendiri

“Ada apa?” aku baru saja bertanya tapi tiba tiba aku langsung ditarik oleh Minho oppa, “YA! YA lepaskan aku” Minho oppapun melepasnya

“YA! Jieun! Kau beritahu namjachingumu itu, jangan seenaknya masuk kedalam rumah orang” ada apa memangnya? Bukankah Jinwoo sering begitu

“Memangnya kenapa?” bingungku

“Dia... dia...” Jiyeon membuatku semakin bingung

“Tadi aku tidak sengaja melihat adegan sensor” aku seketika melihat kearah Minho oppa yang ada dibelakangku, apa maksudnya adegan sensor?

“Kau melihat mereka sedang...” akupun menggantung ucapanku

“PERGI KALIAN!! BUKANKAH KALIAN INGIN KENCAN JADI TIDAK USAH URUSI KAMI” aku dan Minho oppa refleks langsung keluar dari kost-an karna suara membahana Jiyeon

“Ahhh dia benar benar bahaya” aku sedikit terkekeh saat melihat Minho oppa yang terlihat seperti habis dikejar setan

“Makanya matamu itu dijaga” aku terkekeh, ia juga ikut terkekeh

Author POV

Jieun dan Minho baru saja tiba direstoran yang memang sering mereka datangi, baik dari pihak Jieun atau pihak Minho, “Kau ingin pesan apa?” tanya Minho yang begitu senang

Jieun melihat buku menu yang sudah diletakkan diatas meja pelanggan, “Aku pesan... yang ini saja” ucap Jieun menunjuk menu yang ingin ia pesan

“Baiklah...” Minhopun memanggil pelayan dan memesan apa saja yang ingin mereka makan

Sambil menunggu Jieun dan Minho bercanda tawa, bahkan Minho mengambil ponselnya dan mengambil selca bersama Jieun, berbagai gaya mereka buat hingga membuat mereka tertawa sendiri dengan tampang jelek difoto itu

“Lihatlah wajahmu jelek sekali” Jieun memukul lengan Minho saat Minho mengatainya jelek, tiba tiba ponsel Jieun berbunyi, “Nugu?” tanya Minho kepo

“Tn. Park” jelas Jieun lalu menerima panggilan masuk itu, “Yeoboseyo...”

“...”

“MWO!!” seketikan Jieun membulatkan matanya

TBC...

Akhirnya dipos juga ff chapter 4-nya, tinggal satu chapter lagi niiih, jadi bagi yang mau bacaannya complete tunggu chapter 5-nya ya atau final chapter deeeh, makasih bagi yang udah mau baca + coment, makasiiiiih banyaaaak J


3 komentar:

  1. bentar yaaa lagi dalam proses pembuatan ending... ^^

    BalasHapus
  2. par 5/end sudah dipublikasi, silahkan dibacaaaaa

    BalasHapus