Jumat, 01 September 2017

Cans Love (Chapter 9 END)

Title : Cans Love
Author : Realilystar
Genre  : Various
Lengh  : Chapter
Rating  : 15+
Cast  : IU-Lee Jieun, Song Joongki,
Others Cast : Onew (SHINee), Jei (FIESTAR), Suzy (Miss A), Etc
Cameo  : Shin Eunhee (OC)

***

“YA! Jung-ssi hentikan, apa yang mau kau lakukan?” ucap Jieun semakin panik, “aku benar benar tidak bisa kembali padamu lagi, perasaanku sudah beda denganmu” tolak Jieun mentah mentah
 
“ahh begitukah...” gumam Jung sambil tersenyum pahit, “tapi bagaimanapun juga kau akan jadi milikku Jieun-ah...”

“nde?” kejut Jieun, Jungpun dengan gerakan cepat mengarahkan pisaunya pada Jieun, namun...

Jleb...

Seseorang telah menarik Jieun dan berdiri tepat didepan gadis itu, Jieun maupun Jung terlihat membelalakan matanya tak percaya

“op...pa...” lirih Jieun, seketika Jinki ambruk terbaring dilantai membuat Jieun tak bisa membendung airmatanya lagi, Jungpun seketika menjatuhkan pisaunya dengan wajah pucat pasi bahkan tangan namja itu bergetar hebat

“oppa... kumohon buka matamu, kau mendengarkukan?” tangis Jieun semakin menjadi jadi, “oppa kumohon” Jieunpun mengguncang kuat tubuh Jinki namun nihil namja itu tidak membuka matanya sedikitpun
.
.
.
Suasana begitu mencekam bagi Jieun, duduk seorang diri dikursi depan ruang operasi bukanlah pertama kali untuknya namun kali ini yang ada didalam ruangan itu adalah satu satunya keluarga yang ia punya

Tangan yang bersimbah darah itu sudah tidak ia pedulikan, sekarang yang ia fikirkan hanya bagaimana keadaan Jinki, kakak laki laki yang sangat ia sayangi, derap langkah beberapa orang bahkan tidak ia pedulikan namun salah satu dari ketiga orang yang berpakaian lengkap untuk memasuki ruang operasi itu menatapnya dengan sendu

“Jieun-ah” lirik Joongki, Jieun refleks menengok saat mendengar suara seseorang memanggilnya, tangisnya pun semakin menjadi jadi saat mengetahui Joongkilah dokter yang akan mengoperasi kakaknya

“kau baik baik saja?” tanya Joongki penuh nada khawatir

“kumohon, tolong selamatkan oppaku” tangis Jieun, Joongki terlihat begitu iba pada Jieun yang sangat memohon padanya, iapun menghampiri Jieun berjongkok didepan gadis itu

“aku akan melakukan sebaik mungkin” ucapnya menenangkan Jieun, iapun mengambil sapu tangan yang ada disakunya dan membalut tangan Jieun yang berdarah dengan sapu tangan itu, “bukankah kau takut darah?” gumamnya

“oppaku...” isak Jieun

“baiklah” selesai membalut tangan Jieun, Joongkipun berdiri, “aku masuk dulu” pamitnya dan berlalu dari hadapan Jieun menyusul kedua orang yang sudah lebih dulu memasuki ruang operasi, Jieunpun memandang sapu tangan itu dan tangisnya semakin menjadi jadi

***

Sejak tadi Jieun hanya duduk dikursi samping ranjang dimana Jinki berbaring, namja itu belum sadar sejak dioperasi tadi, Joongki yang berdiri tidak jauh dari gadis itu hanya diam memperhatikannya, “Jieun-ah lebih baik kau istirahat sekarang, oppamu akan baik baik saja” untuk kesekian kalinya Joongki membujuk Jieun untuk segera istirahat

“aku tidak lelah” jawab Jieun datar

Terdengar helaan berat seorang Joongki, “mianhae” lirihnya, Jieun sedikit terkejut namun ia sebisa mungkin terlihat biasa saja, “maafkan aku karna saat itu tidak bisa menyelamatkan ayahmu” lanjutnya, seketika mata Jieun kembali memanas dan buliran airmata itu menetes lagi

“aku benar benar menyesal tidak bisa menolongnya saat itu” ucap Joongki, “dia satu satunya pasukan tentara yang aku kenal dekat saat itu, Tn. Lee sangat baik, ia bahkan memperlakukanku seperti anaknya sendiri, ia juga selalu menceritakan tentang anak anaknya padaku” Jieun hanya diam mendengarkan

“dia bahkan pernah mengatakan padaku jika kami selesai ditugaskan disana dia akan memperkenalkanku dengan anaknya, tapi...” terdengar isak tangis dibelakang Jieun membuat gadis itu sedikit tersentak kaget, “tapi hanya aku yang kembali dengan selamat... ya, aku membunuh ayahmu, aku membunuh Tn. Lee, saat itu aku terlalu percaya diri memimpin operasi itu, padahal aku hanya seorang dokter pemula”

“aku menyesal kenapa aku yang melakukannya, kalau saja dokter senior yang melakukannya pasti Tn. Lee masih ada sampai sekarang... aku terus menyesalinya sampai aku ingin ikut menyusulnya kesana”

“tapi aku tidak bisa, karna Tn. Lee sudah berpesan padaku untuk menjaga keluarganya, dan aku... aku tidak tau harus kemana mencari keberadaan kalian, selesai dari tugasku aku terus mencari keberadaan kalian, tapi tidak ada yang tahu”

“maafkan aku...”

“Joongki-ssi...” lirih Jieun, “tolong hentikan, kau membangunkan oppaku” lirih Jieun, seketika Joongki menghentikan tangisnya dan melihat kearah Jinki yang kini menatapnya

“kau sudah mengetahui ini Ji?” tanya Jinki, Jieun hanya diam menunduk menyembunyikan airmatanya yang tak bisa berhenti mengalir itu

***

Sebulan kemudian...

Jieun memperhatikan pantulan dirinya didepan cermin berukuran sedang itu, seseorang mengetuk pintunya membuatnya harus mengalihkan perhatiannya dari seorang gadis cantik dicermin itu

“dia sudah datang” ucap Jinki dari luar kamar Jieun, Jieunpun tersenyum mendengarnya, segera ia sambar tas selempangnya dan sekali lagi melihat pantulan dirinya dicermin lalu bergegas menyusul oppanya yang sudah berjalan meninggalkan kamarnya

Diruang tamu rumahnya, ia melihat seorang namja tampan yang tengah tersenyum kearahnya, tanpa ragu Jieun membalas senyuman namja itu dan berjalan mendekatinya

“sudah lama?” tanya Jieun

“tidak juga” jawab namja itu, Joongki, “kajja” lanjutnya, merekapun berjalan beriringan menuju mobil Joongki yang sudah terparkir rapi dihalaman rumah Jieun

Skip...

Jieun dan Joongki duduk menghadap kearah seorang namja yang duduk menghadap kearah mereka, dengan berbataskan kaca transparan Jieun berbicara pada namja itu

“bagaimana kabarmu?” tanya Jieun, orang yang diajak bicara itupun mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk dan menatap Jieun dengan tatapan sendu

“kenapa kau masih mengunjungiku?” lirih namja itu, Jung

Jieun hanya diam memandangi Jung melalui kaca, “bukankah aku hampir membunuh Jinki? Kenapa kau masih mau menemuiku?” nada bicara Jungpun sedikit menaik membuat Joongki melirik khawatir kearah Jieun, namun gadis itu terlihat biasa saja

“aku harap setelah dari sini kau akan menyadari kesalahanmu dan berubah menjadi Jung yang aku kenal pertama kali” ucap Jieun dengan senyuman

“kenapa? Kenapa aku harus begitu?”

“maaf waktu besuk habis” baru saja Jieun ingin menjawab, petugas disanapun memotong ucapannya dan membawa Jung kembali keruangannya, sebelum benar benar meninggalkan Jieun dan Joongki, Jung sempat memberikan senyuman tipisnya pada Jieun, dan Jieun sedikit lega melihatnya

“ayo kita pergi, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat” setelah sekian lama terdiam Joongkipun akhirnya bersuara membuat Jieun yang tengah melamun itu akhirnya tersadar
.
.
.
Dan disinilah mereka sekarang, disebuah pantai yang cukup sepi dimana hanya terlihat mereka disana yang tengah berdiri dibibir pantai membiarkan kaki mereka tersiram ombak

“sore hari dipantai memang sangat indah” gumam Jieun, “sudah lama aku tidak melihat sunset” lanjutnya, iapun melirik kearah Joongki yang berdiri tidak jauh disebelahnya

Sejak selesai membesuk Jung entah kenapa menurut Jieun Joongki terlihat sangat pendiam, “ahjussi” gumam Jieun sedikit menyenggol Joongki membuat namja itu tersadar

“apa yang kau fikirkan eoh?” selidik Jieun, “apa kau ada pekerjaan hari ini?”

“tidak” jawab Joongki apa adanya

“lalu kenapa kau terlihat begitu pendiam, ini sedikit aneh”

“benarkah?” Joongki sedikit terkekeh, “aku sangat gugup” lanjutnya membuat Jieun menaikkan alisnya bingung

“gugup? Karna hal apa?”

“ahh... aku bingung harus memulainya darimana” ucap Joongki yang masih terkekeh malu

“maksudmu?”

“saranghae...” lirih Joongki sambil menatap Jieun, wajahnya bahkan berubah serius dengan tiba tiba membuat Jieun tertegun

“nde?”

“aku mencintaimu Lee Jieun, aku mencintaimu aku mencintaimu... aku tidak tau harus berkata apa lagi karna hanya itu yang ada diotakku sekarang” jelas Joongki

Jieun hanya diam menatap kedua mata indah didepannya, mencoba mencari kejelasan dari ucapan sang pemiliknya, “Joongki-ssi...”

“maukah kau menjadi kekasihku?...” Joongki memejamkan matanya sejenak, “tidak, maksudku... maukah kau menikah denganku?” seketika namja itu berlutut didepan Jieun dengan sekotak kecil yang berisikan cincin pasangan yang entah kapan ia membelinya

“Joongki-ssi...”

“jawab saja iya atau tidak, aku sangat malu sekarang” Jieunpun sedikit tersenyum geli mendengarnya namun ekspresinya kembali berubah serius

Cukup lama hening, Jieun hanya diam memandang Joongki yang berlutut sambil menatapnya penuh harap, hingga akhirnya iapun menyentuh pundak tegap namja itu untuk berdiri dan Joongki mengikutinya

Tanpa berbicara sepatah katapun Jieun berhambur memeluk Joongki dengan sangat eratnya membuat namja itu sedikit tersentak kaget namun akhirnya iapun membalas pelukan Jieun

“jadi jawabanmu?”

Jieunpun melepaskan pelukannya lalu tersenyum kearah Joongki, “tolong pasangkan dijari manisku” Jieunpun menyodorkan tangannya untuk segera dipasangkan cincin dengan senang hati Joongki memasangkan cincin cantik itu ketangan Jieun

“gomawo...” ucap Joongki lalu kembali memeluk Jieun, “saranghae... saranghae Lee Jieun”

“na ddo saranghae... oppa...” Joongkipun terkekeh mendengar Jieun memanggilnya oppa, iapun melepaskan pelukannya dan kini menyentuh kedua pundak Jieun memandang lekat kedua mata didepannya

“apa kau mau berjanji satu hal padaku?” tanya Joongki

“apa itu?”

“berjanji untuk menungguku” seketika wajah Jieun berubah menjadi bingung

“maksudmu?”

“minggu depan... aku ditugaskan diluar negeri selama 2 tahun...”

“kau akan meninggalkanku?”

“tidak, aku tidak akan meninggalkanmu, aku bahkan sangat ingin terus bersamamu, membahas tentang pernikahan kita... tapi...” terdengar helaan berat dari mulut Joongki, Jieunpun tersenyum simpul mendengarnya

“berjanjilah satu hal padaku”

“ya?”

“berjanjilah untuk terus mencintaiku” jelas Jieun, “aku akan menunggu hari itu...”

FIN

Whoaaaaaa akhirnya dipost :v
Maafkan jika endingnya begini sangat :’’
Otakku terlalu buntu, pokoknya ga banyak komen, silahkan tinggalkan jejak kalian :)
Sampai jumpa dikarya selanjutnya...
jangan lupa follow my wattpad @realilystar
terimakasih sudah menjadi pembaca ceritaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar