Jumat, 01 September 2017

Something About Secret [2/2]

Title  : Something About Secret
Author  : Realilystar
Genre  : Various
Lengh  : Twoshoot/Longshoot
Rating  : 15+
Cast  : IU-Lee Jieun, Chanyeol (EXO),
Others Cast : INFINITE and EXO Member, Etc
Cameo  : Sulli ex (F(x))

***

“kau sudah menemukannya?” tanya Chanyeol

“aku mau memastikan dulu kalau ini buku yang aku cari” jawab Jieun sambil memeriksa buku ditangannya, Chanyeolpun lagi lagi tersenyum melihatnya

“kau sangat teliti” puji Chanyeol, Jieun hanya tersenyum simpul mendengarnya

“benar” jawabnya, “ini buku yang aku cari” lanjutnya sambil menunjukkan buku tebal ditangannya pada Chanyeol, “ayo kita pulang, tapi aku harus membayar ini dulu” Chanyeol mengangguk menyetujuinya

Setelah membayarpun Jieun langsung mengajak Chanyeol pulang namun langkah mereka terhenti saat melihat sedikit ada keramaian disana, Chanyeolpun tanpa ragu menghampiri keramaian itu dan sedikit terkejut saat melihat ada perkelahian begitu juga Jieun yang melihat dari kejauhan

“oppa” lirih Jieun

Skip...

Jieun duduk termenung diruang tengah rumah orangtuanya, Sungyeol terlihat mengobati Hoya yang mendapat beberapa luka diwajahnya, ia tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi pada Hoya sampai namja itu berkelahi seperti tadi, beruntung Chanyeol menolongnya

Bicara masalah Chanyeol, Jieun jadi teringat namja itu, iapun segera mencari ponselnya mencoba menghubungi Chanyeol yang ia tahu mendapat beberapa luka juga diwajah tampannya

Sedangkan Chanyeol yang baru sampai dikamarnya itu dengan kesal melempar tas juga ponselnya keatas ranjang, menyingsing lengan seragam sekolahnya lalu berjalan menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya

Ada rasa perih diujung bibirnya saat tangannya menyiramkan air kewajahnya, iapun menatap tajam pantulan dirinya pada cermin berukuran sedang itu, ia jadi kesal sendiri mengingat kejadian tadi dimana ia menolong seorang namja yang Jieun panggil oppa

Ia kesal bukan karna embel embel oppa yang Jieun berikan melainkan hubungan antara Jieun dan namja itu, Chanyeolpun meninju cermin didepannya hingga pecah, tangan yang terluka karna menghantam cermin itu tidak terasa perih bagi Chanyeol karna otaknya sedang memikirkan hal lain, namja itu

Samar samar ia mendengar suara ponselnya berbunyi, masih dengan tatapan tajamnya ia menghampiri ranjangnya meraih ponsel yang berbunyi itu, tertera nama ‘Lee Jieun’ dilayar membuat Chanyeol harus menggeser tombol hijau itu
 
“yeoboseyo” ucap Chanyeol terdengar sebiasa mungkin, ia bahkan mengabaikan tangannya yang mulai berdarah itu

‘kau sudah pulang? Bagaimana keadaanmu?’ Chanyeol sedikit mengulum senyuman saat mendengar nada khawatir seorang Lee Jieun, ‘kau baik baik sajakan?’ lanjut Jieun saat ia tidak mendengar jawaban Chanyeol

“ya” satu kata yang menjawab semua pertanyaan Jieun, “bagaimana dengan oppamu? Apa dia terluka parah?” ada sedikit perasaan kesal kala ia harus berpura pura perhatian pada namja itu

‘ya, Hoya oppa baik baik saja, dia berterimakasih padamu karna sudah menolongnya’

“ahh begitukah”

‘mungkin itu saja yang ingin kutanyakan padamu, istirahatlah kau pasti lelah’

“ya” bip! Chanyeol memandangi layar ponselnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan, iapun kembali meletakkan ponselnya namun lagi lagi ponselnya berbunyi, pesan masuk dari Sehun

-Oh Sehun-

Malam ini kemarkas jam 8
Kris hyung ingin bicara padamu

Tanpa ada niatan untuk membalas Chanyeolpun beranjak untuk segera mengobati luka ditangannya, ia sudah tahu apa yang akan Kris bicarakan padanya, ia sudah seperti artis saja apa yang ia lakukan dengan cepat diketahui orang lain
.
.
.
Chanyeol berjalan santai memasuki markas mereka dimana terlihat teman temannya yang sudah berkumpul, iapun menghampiri Kris yang sedang duduk sambil memainkan botol bir ditangannya, Krispun mengalihkan pandangannya menatap Chanyeol dengan tatapan tajamnya

“kau mencoba menjadi penghianat eoh?” tanya Kris begitu dingin, Chanyeol hanya diam menatap lurus kearah namja itu, “atau mungkin... kau tidak betah berteman dengan gangster seperti kami? Dan ingin berubah haluan menjadi seorang penolong?”

Krispun berdecak dengan senyum remehnya, “apa kau melakukan itu karna Lee Jieun?” tanya Kris yang terdengar santai namun sukses membuat Chanyeol membelalakan matanya, “apa dia kekasihmu?” tanya Kris lagi

“aku akan selesaikan semuanya tapi jangan pernah bawa bawa Jieun dalam masalah ini” jawab Chanyeol akhirnya, tatapannya pun kini berubah tajam tidak ada sedikitpun perasaan takut menatap lawan bicarannya yang lebih tua itu

“kau tidak tau ya? Lee Jieun itu...” Kris menggantung ucapannya, ia sengaja ingin membuat Chanyeol penasaran namun sebaik mungkin Chanyeol terlihat biasa saja, “Lee Sungyeol, ketua geng dengan anak anak yang ‘sok’ baik itu.... mereka saudara kandung” lanjut Kris

Chanyeol sedikit tersentak kaget saat mendengarnya namun ia kembali memasang wajah sebiasa mungkin, “kau mengertikan maksud hyungmu ini?” tanya Kris, “kita... ahh maksudku kami dan geng mereka bagaikan air dan minyak yang tak bisa bersatu bukan?”

“aku mengerti” jawab Chanyeol akhirnya

***

Chanyeol berjalan menyusuri lorong sekolah seorang diri, suasana lorong yang sepi membuatnya tidak mendapatkan tatapan atau sapaan manis dari para gadis pagi ini, tapi baru saja namja itu ingin berbelok arah, seseorang menepuk pundaknya membuatnya menghentikan langkahnya
 
“annyeong” sapa Jieun, orang yang menepuk pundaknya, Chanyeolpun seketika tersenyum senang melihatnya

“eoh annyeong” jawab Chanyeol, Jieunpun mensejajari langkahnya dengan namja itu dan berjalan beriringan menuju kelas mereka

“tumben sekali sekolah sepi dijam seperti ini” gumam Jieun yang diiyakan Chanyeol, merekapun masuk kedalam kelas dan ternyata sudah ada Jongin juga Sehun disana, wajah Jieun seketika terlihat jengkel saat melihat Jongin tersenyum kearahnya

“temanmu itu, bisakah kau mengurusnya?” tanya Jieun pelan sebelum mereka sampai dan duduk dikursi masing masing, Chanyeolpun hanya terkekeh mendengarnya

“Pagi cantik” sapa Jongin dengan begitu manisnya

“Jieun-ah, bukankah tadi kau bilang belum sarapan? Ayo kita sarapan sebelum bel berbunyi” mata Jongin langsung menatap kearah Chanyeol yang juga menatapnya dengan alis terangkat

“ayo” ajak Jieun dengan begitu semangatnya

“ahh aku juga belum sarapan, ayo kita sarapan bersama” ucap Jongin yang bersemangat

“Jongin-ah bukankah kita baru saja kembali dari kantin” Sehunpun mengeluarkan suaranya membuat Jongin menatapnya dengan tatapan membunuh, Chanyeol dan Jieunpun menahan tawanya dan berjalan beriringan keluar kelas

“apa mereka memiliki hubungan khusus?” tanya Sehun yang menatap kepergian Jieun dan Chanyeol

“kalaupun iya, tidak akan aku biarkan” ucap Jongin yakin, Sehunpun menoyor kepala Jongin membuat namja itu semakin kesal

“hei, kau ingin merebut kekasih sahabatmu sendiri?” tanya Sehun

“tidak, bukan begitu... tapikan aku... aishh menyebalkan” Jonginpun melempar buku yang ada dimeja Jieun kelantai

“hei, Jieun akan marah jika bukunya kau buang”
.
.
.
Jieun dan Chanyeol berjalan beriringan menuju parkiran dimana motor sport namja itu terparkir, bukan hal langka lagi jika seisi sekolah melihat mereka pulang bersama karna sejak pertama kali Chanyeol mengajak Jieun pulang bersama waktu itu dan hingga sekarang mereka pulang bersama

“ayo” ajak Chanyeol ketika sudah menaiki motornya, Jieunpun mengangguk dan segera ikut naik, “bagaimana kalau kita kepameran ditaman kota, aku dengar disana banyak yang menjual buku” ajak Chanyeol sebelum namja itu memasang helmnya

“benarkah? kalau kau tidak keberatan aku akan ikut” jawab Jieun yang terlihat menutupi rasa bahagianya

“kalau aku keberatan untuk apa aku mengajakmu” cibir namja itu dan iapun memasang helmnya, melaju menuju tempat tujuan mereka

Skip...

Suasana yang cukup ramai ditaman kota dimana terlihat begitu banyak stan yang memamerkan hasil karya mereka, ada juga stan yang menjual makanan dan disinilah Jieun, disebuah stan yang sedang menjual buku buku

Mata indahnya sejak tadi terus mencari disemua celah buku buku yang tersusun rapi, begitu banyak yang ia sukai namun ia tidak membawa uang yang banyak sehingga hanya beberapa yang bisa ia beli

Berbeda dengan Chanyeol yang berjalan ke stan aksesoris, sejak tadi ia mencoba berbagai jenis topi juga kacamata disana, namun matanya teralih pada meja yang menjual berbagai macam gelang, pandangannya tertuju pada gelang manis dengan hiasan bintang kecil dan juga berlian yang membuat gelang itu bersinar

“ahjussi, aku ingin beli yang ini” ucapnya sambil menunjuk gelang tadi, penjual itupun dengan senang hati melayaninya dan menyimpannya dikotak gelang itu, selesai membayar iapun segera mencari Jieun distan buku buku

“kau sudah pilih mana yang mau kau beli?” tanyanya membuat Jieun menengok sekilas padanya lalu melihat lagi tumpukan buku itu, namun didetik selanjutnya tatapannya menuju tepat kewajah Chanyeol membuat namja itu sedikit tersentak kaget
 
“Chanyeol-ah... aku tau ini sangat memalukan, tapi... aku tidak bawa banyak uang... jadi....” Jieun terlihat begitu malu mengungkapkan apa yang ingin ia ungkapkan, seakan mengerti Chanyeolpun hanya terkekeh

“baiklah baiklah, pilih saja mana yang mau kau beli, aku yang bayar” ucap Chanyeol akhirnya

“benarkah?” tanya Jieun begitu berbinar, Chanyeolpun mengangguk, “gomawo Chanyeol-ah~” ucapnya begitu takjub, terlalu gemas Chanyeolpun mengacak lembut puncak kepala Jieun membuat gadis itu tersentak kaget, setelah sadar Chanyeolpun menurunkan tangannya dan mengalihkan pandangannya

Skip...

“aku tidak tau seberapa cintanya kau pada buku, tapi jika kau disuruh memilih, kau akan memilih buku atau kekasihmu?” tanya Chanyeol saat mereka tengah menikmati ice cream ditangan masing masing sambil duduk dikursi taman

“tentu saja aku akan memilih buku” jawab Jieun dengan pedenya

“aish jawaban tidak memuaskan” gerutu Chanyeol yang hanya dibalas kekehan Jieun, “padahal ada yang ingin aku katakan padamu” lanjutnya yang kini menatap sedih ice creamnya

“kau ingin bicara apa?” tanya Jieun mengalihkan pandangannya kearah Chanyeol, namja itu hanya diam tidak berkutik dari posisinya menatap ice cream

“ya! Park Chanyeol!” ucap Jieun menyadarkan namun gagal

“ayo beritahu aku” kini gadis itu mengguncang tubuh namja itu

“jangan buat aku penasaran hei” wajahnya seketika berubah kesal

“beritau aku Cha...”

“saranghae Jieun-ah” seketika Jieun terpaku mendengar penuturan Chanyeol, tangannya yang masih menyentuh lengan Chanyeolpun turun begitu saja

“kau...”

“aku serius, jujur...” jawab Chanyeol

“Chanyeol-ah...” potong Jieun

“tolong jangan potong ucapanku” mohon Chanyeol, “jujur ini kali pertamanya aku menyukai seseorang dengan seriusnya, diawal aku bahkan ragu ini rasa kagum atau rasa cinta... tapi setelah aku fikir fikir aku benar benar menyukaimu, tidak, aku benar benar mencintaimu, jadi maukah kau menjadi kekasihku?” Chanyeolpun seketika menyodorkan kotak berisi gelang yang tadi ia beli pada Jieun

“Chanyeol-ah...” Jieun terlihat begitu shock dengan pengakuan namja itu

“maaf jika aku tidak pandai merangkai kata, ini sangat menyiksaku disaat aku tidak bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan”

“tidak... aku tidak butuh kalimat yang menyentuh, aku butuh ketulusan dan keseriusanmu” jawab Jieun sambil tersenyum

“jadi?”

“yakinkan aku kalau kau benar benar menyukaiku” ucap Jieun lalu melihat jam ditangannya, “sudah terlalu sore, ayo kita pulang” ajaknya

***

“pagi cantik” sapa Jongin yang selalu sukses membuat Sehun ingin muntah dengan sikap sok manis temannya itu, Jieunpun hanya tersenyum simpul dan tentunya matanya tertuju pada Chanyeol yang juga tersenyum kearahnya

“kau sudah sarapan?” tanya Jongin pada Jieun

“aku selalu sarapan dirumah” jelas Jieun

“tapi kemarin...” Jieun refleks menutup mulutnya, ia lupa hal itu

“seharusnya kau tau artinya apa” cerocos Sehun dari belakang, Jonginpun menatap Sehun seakan bertanya apa-maksudnya, “itu artinya Jieun tidak mau dekat dekat denganmu” lanjut Sehun

“ya! Neo!” teriak Jongin kesal, merekapun tertawa melihat tingkah Jongin

“Jieun-ah, bagaimana kalau kita tukat tempat duduk saja? Aku sudah lama tidak membully anak itu” tawar Sehun yang menunjukkan smirknya pada Jongin

“jangan! Jieunku tidak boleh duduk disamping siapa siapa kecuali aku!” tolak Jongin mentah mentah, “Jieun-ah, kau tidak akan tukar dudukkan?” tanyanya pada Jieun meyakinnya

“dengan senang hati Sehun-ah” jawab Jieun yang mendapat teriakan frustasi Jongin, Sehunpun dengan tatapan evilnya menghampiri Jongin sedangkan Chanyeol hanya terkekeh melihatnya
.
.
.
“Jieun-ah, kudengar dari murid dikelasmu kau sangat dekat dengan Chanyeol, benarkah?” tanya Jinri saat mereka tengah memilih buku apa yang akan mereka baca diperpustakaan itu

“suka sekali mendengar gosip” gumam Jieun yang masih fokus memilih bukunya

“aish jawab saja iya atau tidak” ucap Jinri mulai frustasi

“kalau iya kenapa dan kalau tidak kenapa?” tanya Jieun akhirnya

“tidak masalah untukku, tapi... ah sudahlah, tidak seharusnya aku bertanya begitu” ucap Jinri akhirnya, Jieunpun menatap heran sepupu cantiknya itu lalu kembali fokus memilih buku

“berhati hatilah dengan mereka” ucap Jinri yang lagi lagi membuat Jieun heran

“aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan” jawab Jieun akhirnya wajahnya seketika terlihat serius

“mereka orang yang berbahaya”

***
 
Jieun berjalan seorang diri menyusuri lorong sekolah, berhenti didepan lokernya dan mengambil coklat yang biasa ia dapatkan dari pengagum rahasianya yang ia yakin pengirimnya adalah Jongin

Iapun melajutkan jalannya menuju kelas, senyum yang sejak tadi menghiasi wajahnya kini memudar karna seseorang yang ia harapkan dilihat pagi ini terlihat tidak ada dikursinya

“pagi cantik” sapa Jongin seperti hari sebelumnya, Jieun terlihat tidak ada semangat untuk menjawabnya

“apa Chanyeol belum datang?” tanyanya pada Sehun

“sepertinya hari ini dia tidak sekolah” jawab Sehun

“kenapa?”

“dia ada sedikit masalah” jelas namja itu, Jieunpun mengangguk mengerti, wajahnya benar benar ditekuk hari ini

Sedangkah ditempat lain, sebut saja markas dimana terlihat Chanyeol dan beberapa namja tengah berkumpul, Kris namja yang waktu itu terlihat menatap tajam Chanyeol

“apa kau mengerti yang kumaksud waktu itu?” tanyanya yang terlihat menahan emosinya, Chanyeol hanya diam tidak menjawab, beberapa namja dibelakang Kris terlihat begitu khawatir dengan suasana sekarang, jika dibiarkan ini akan semakin parah

“kau tidak mendengarku?!!” Krispun membentak Chanyeol

“hyung, kau tau kita tidak bisa mengatur pada siapa kita akan jatuh hati...”

“omong kosong!” potong Kris, “jauhi dia atau kau berakhir sampai disini?”

“aku tidak bisa”

“pengecut!” dan...

Bughh...
 
“Kris-ah” ucap Luhan mencoba menghentikan Kris yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya, sedangkan Chanyeol yang tersungkur kelantai berbahan ubin itupun menyeka darah disudut bibirnya
.
.
.
-No Name-

Datanglah kealamat *******
Sesuatu terjadi pada Chanyeol
 
Jieun membelalakan matanya saat ia membaca sebuah pesan masuk diponselnya, iapun seketika menatap Sehun dan Jongin penuh harap

“Sehun-ah, Jongin-ah, bisakah kalian antarkan aku kealamat ini?” ucapnya sambil menunjukkan isi pesan masuk itu, Sehun dan Jonginpun terlihat terkejut dan saling pandang ragu

“kami tidak bisa” jawab Sehun

“kumohon, Jongin-ah kau bisakan?” kini Jieun mengguncang tubuh Jongin memaksa, wajah namja itu terlihat begitu ragu, ia ingin menolong Jieun tapi ia tidak ingin Jieun kenapa napa

“Jieun-ah... maaf...” lirih Jongin sambil menunduk, Jieunpun melepaskan cengkramannya pada seragam Jongin, wajahnya terlihat memerah, antara ingin menangis dan marah

“baiklah, aku akan pergi sendiri” ucap Jieun yang langsung bergegas menarik tasnya, Jongin menatap Sehun dengan tatapan seakan berkata ‘bagaimana ini’

Sehun hanya bisa membalas tatapan itu dengan tatapan pasrah, detik selanjutnya merekapun berlari mengejar Jieun

Skip...

Jieun, Sehun dan Jongin tiba ditempat yang ada dipesan itu, sebuah tempat yang lumayan jauh dari perkotaan, dengan sebuah gedung tua yang terlihat tak terurus, Jieunpun melangkah ragu memasuki gedung itu diikuti Sehun dan Jongin dibelakangnya dengan wajah khawatir

Setibanya didalam Jieun langsung menutup mulutnya dengan tangannya, mata indah itu bahkan membulat sempurna saat ia melihat pemandangan mengejutkan didepannya, dimana ia melihat seorang Park Chanyeol yang bertekuk lutut dengan wajah babak belurnya

“lihatlah kita kedatangan tamu spesial” ucap Kris yang menyadari kehadiran Jieun, Chanyeol yang terlihat sudah sangat lemah itu sedikit menengok dimana tidak jauh disampingnya ia melihat Jieun dan kedua sahabatnya

“selamat datang Lee Jieun-ssi” sapa Kris dengan senyum manisnya, Jieun masih terpaku pada Chanyeol yang sudah berlumur darah, Krispun berjalan mendekati Jieun namun Chanyeol menahan pergelangan kaki namja itu dengan sisa kekuatannya, namun malah tendangan keras yang didapatnya membuat Jieun semakin panik

“apa kabar... adik Lee Sungyeol?” Jieun menatap tajam Kris yang kini sudah berdiri didepannya, “apa kau sangat khawatir pada kekasihmu itu sampai kau datang sejauh ini?”

“siapa kau? Apa hubunganmu dengan Chanyeol dan oppaku?” tanya Jieun dengan suara bergetar, “kau ingin aku menelepon polisi eoh?” ancam Jieun

“silahkan” ucap Kris santai, Jieunpun mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi seseorang yang bisa menolongnya, namun baru saja Jieun ingin menempelkan ponselnya ketelinganya Krispun dengan kasarnya menjambak rambut gadis itu

“arghh” erang Jieun sambil mencoba melepaskan tangan kekar itu dari rambutnya, “lepaskan aku!” teriak Jieun kesal

“tidak semudah itu, karna aku akan...”

Brakkkk!!!!

Semua mata menatap kesumber suara dimana terlihat Sungyeol yang mendobrak pintu belakang gedung itu, dibelakangnya sudah ada teman temannya yang lain, seketika Kris semakin menarik kasar rambut Jieun, “oppa!!!” teriak Jieun menahan sakitnya

Perkelahianpun terjadi antara Kris cs dan Sungyeol cs, Jieun memang sudah meminta bantuan oppanya saat perjalanan kesana, iapun menggunakan kesempatan itu untuk mendatangi Chanyeol yang tergeletak lemah dilantai, “Chanyeol-ah kau baik baik saja?” tanya Jieun panik, bahkan mata gadis itu berkaca kaca

“Ji-ya” lirih Chanyeol lemah, “pergi... sekarang”

“kenapa? Aku kesini untuk menyelamatkanmu, oppaku dan teman temannya akan membantu kita” ucap Jieun yang kini sudah dibanjiri airmata

“disini... bukan tempatmu... pergi” Jieun semakin menangis saat Chanyeol menggenggam erat tangannya, “pergilah...” ucapnya semakin melemah

“Chanyeol-ah kumohon bertahanlah... aku juga mencintaimu” tangis Jieun semakin menjadi, Chanyeol tersenyum kecil mendengarnya namun ekspresi wajahnya seketika berubah saat ia melihat seseorang mendekati Jieun dengan sisa kekuatannya iapun bangkit dan memeluk Jieun, dan...

Buugghhh!!

Disisa kesadarannya, Chanyeol hanya mendengar suara tangis Jieun dan selanjutnya semuanya gelap

2 tahun kemudian...

Suasana ramai disebuah universitas ternama di Seoul, begitu banyak mahasiswa yang berjalan dikawasan universitas itu, disalah satu kursi taman terlihat seorang gadis yang tengah membaca buku dibawah pohon sakura yang tengah bermekaran

Tiba tiba sepasang tangan kekar telah menutup kedua matanya membuatnya tersentak kaget, “ya! Park Chanyeol aku sedang membaca” gumam gadis itu kesal, Chanyeolpun tersenyum dan melepaskan tangannya lalu mengambil posisi duduk disamping Jieun

“jadi ini sibuk yang kau bilang sampai membiarkan kekasihmu ini hampir mati dikeroyok gadis gadis disini?” gumam Chanyeol yang sedikit menekuk wajahnya, Jieun tidak mengubris dan tetap fokus membaca bukunya

“aku akan menanyakan pertanyaan 2 tahun lalu padamu” ucap Chanyeol dan Jieun hanya menjawabnya dengan dehaman, “kalau disuruh memilih buku atau aku, siapa yang akan kau pilih?”

Tidak ada jawaban karna Jieun masih fokus pada bukunya membuat Chanyeol sedikit kesal, “Jieun-ah jawab aku” rengek Chanyeol, Jieunpun mengalihkan pandangannya kearah Chanyeol

“mau tau jawabanku?” Chanyeol mengangguk semangat sambil tersenyum sumringah, Jieunpun mendekatkan wajahnya kewajah Chanyeol, dan...

Chu~

“omo apa yang sudah kami lihat” keduanya refleks melihat kesumber suara dimana terlihat Sehun dan Jongin yang terlihat kikuk, Jieunpun berdeham keras dan melanjutkan bacaannya, mencoba menghindari tatapan kedua sahabat Chanyeol itu

“apa dalam hubungan sekarang yeoja yang seperti itu?” tanya Sehun saat sudah bergabung dengan mereka

“ya!” pekik Jieun kesal sedangkan ketiga namja itu menatapnya heran, iapun semakin dibuat malu dengan tatapan mereka, “aku ingin cari makan kalian jangan bicara” ucap Jieun akhirnya

Iapun berjalan meninggalkan ketiga namja itu dengan wajah memerahnya membuat Sehun dan Jongin tertawa penuh kemenangan, “chagiya tunggu aku” ucap Chanyeol manja

“JANGAN DEKATI AKU PARK CHANYEOL!!!”

Bwahahahahaha

FIN~

Yeay akhirnya dipost juga :v
Ga banyak koar deh
Silahkan tinggalkan jejak kalian :)
Maaf sebelumnya baru bisa update :''3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar