Sabtu, 13 Februari 2016

Our Valentine


Title                : Our Valentine
Author           : Park Mitha
Genre              : Romance (maybe)
Lengh              : Oneshoot
Rating             : 15+
Cast                : IU-Lee Jieun, Sehun (EXO)
Cameo             : Kai (EXO)

***

Ddrrttt... ddrrrttt...

Sehun yang tengah fokus pada layar PC-nya itu menengok melihat ponselnya yang bergetar, dengan cekatan ia menerima panggilan itu saat mengetahui siapa yang telah meneleponnya

“yeoboseyo”

“...”

“mungkin aku akan pulang terlambat lagi” jawab Sehun dengan nada sedihnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa dengan ucapan yang terlontar dari mulutnya sendiri

“...”

“nde” bip! Sehun meletakkan ponselnya kembali dan memijit keningnya, entah sudah beberapa minggu ini namja itu pulang larut bahkan ia pernah tidur dikantor karna pekerjaannya yang begitu menumpuk, membuatnya merasa bersalah pada Jieun, istrinya


Iapun melirik kalender yang ada dimeja kerjanya, beberapa hari lagi tanggal 14 februari, dan itu tandanya sebentar lagi hari valentine, Sehunpun menghela nafas berat saat ia mengingat valentine tahun lalu dimana ia dan Jieun masih menjadi sepasang kekasih, namun mereka tidak bisa merayakannya karna Sehun yang harus keluar kota

Kali ini Sehun bertekad harus bisa merayakan valentine bersama Jieun walaupun sangat sederhana, ia tidak ingin melewatkan valentine pertama dalam pernikahan mereka, pernikahan yang baru berusia kurang lebih 3 bulan itu

“aku harus merayakannya” gumam Sehun yang kini melihat bingkai photo kecil yang berisi photo pernikahannya dengan Jieun

***

Suasana hening disalah satu apartement yang cukup besar itu, hanya terdengar suara seseorang yang tengah memasak didapur, Jieun yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya itu menengok kearah jam dinding dan berdecak

“dia belum bangun juga” gerutu Jieun pelan, iapun berjalan menuju kamar dimana terlihat seorang namja yang tidak lain adalah Sehun, yang masih bersembunyi dibalik selimut tebal dengan mata yang tertutup, Jieunpun menghampiri namja itu dan duduk disisi ranjang lalu mengguncang pelan tubuh Sehun

“Sehun-ah ayo bangun” ucap Jieun yang terus mengguncang tubuh Sehun, namja itupun membuka matanya sekilas lalu memejamkannya lagi

“aku masih mengantuk sayang” gumam namja itu, matanya bahkan tertutup saat berbicara, Jieunpun bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang

“kau pasti tidak mau melewatkan acara pelantikan naik jabatanmu bukan?” Sehunpun membuka matanya dan menatap Jieun yang masih berkacak pinggang menghadapnya, “ayo bangun” paksa Jieun

“sabarlah Ji, kau kan tau semalam aku pulang jam berapa”

“iya aku tau, tapi kau tidak mungkin beralasan seperti itu bukan pada atasanmu jika kau terlambat” lagi, Jieun tidak mau mengasihani Sehun yang terlihat sangat mengantuk

“kalau begitu berikan aku morning kiss dulu” Sehunpun duduk dari tidurnya dan kini menunggu respon Jieun, “kemarinkan aku tidak mendapatkannya” tambahnya

Jieunpun menatap Sehun kesal, “cepat mandi dan bersiap siap, aku tunggu kau dimeja makan” bukannya memberikan morning kiss Jieun malah pergi meninggalkan Sehun dikamar, membuat namja itu harus menelan harapannya yang ingin mendapatkan jatah morning kissnya
.
.
.
Suasana hening dimeja makan, hanya terdengar suara sendok garpu yang bertabrakan dengan piring, Sehun terlihat fokus pada sarapannya, “Sehun-ah...” Sehunpun menengok saat Jieun yang duduk didepannya memanggilnya

“selamat atas jabatan barumu dikantor, aku tau aku sudah sangat terlambat mengucapkannya” jelas Jieun dengan malu malu, Sehunpun tersenyum senang mendengarnya, “ternyata kerja kerasmu selama ini terbalaskan” lanjutnya

“gomawo” jawab Sehun senang, suasanapun kembali hening, Jieun yang selesai makanpun segera membawa piring piring kotor ketempat cuci piring

“Jieun-ah, sebentar lagi valentine, apa kau ingin merayakannya?” tanya namja itu, Jieunpun sedikit menengok kearah Sehun dan kembali fokus mencuci piring

“kau pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu, jadi fokus saja pada jabatan barumu itu” jelas Jieun sambil tersenyum simpul

“tapikan valentine kita tahun lalu gagal”

“lalu?”

“ayo kita rayakan yang kali ini”

“baiklah, tapi kali ini aku tidak ingin terlalu mengharapkannya”

“aku janji aku akan pulang cepat dihari itu”

“sudahlah jangan terlalu banyak janji, yang lalu saja sudah cukup membuatku kecewa” jelas Jieun dengan sedikit kesal, Sehunpun berjalan mendekati Jieun dan memeluknya dari belakang, dan tindakan blak blakan Sehun sukses membuat Jieun tersentak kaget

“aku janji, kita pasti merayakannya, percayalah” lirih Sehun yang berbicara tepat disamping telinga Jieun, membuat gadis itu sedikit merinding saat nafas Sehun mengenai telinganya

“kau tidak berangkat kerja? Sudah jam berapa ini?” Jieunpun mengalihkan pembicaraan dan melepaskan tangan Sehun yang melingkar dipinggangnya lalu pergi menuju ruang tengah melihat jam yang tertempel didindingnya, Sehunpun hanya bisa menghela nafas sabar

“baiklah aku berangkat” ucapnya lesu, Jieunpun tersenyum senang dan mengantar Sehun sampai didepan pintu utama apartement mereka

“jangan lupa hubungi aku, dan jangan abaikan jam makan siangmu” ucap Jieun mengingatkan, hal yang selalu yeoja itu ucapkan setiap kali Sehun akan berangkat kerja

“iya sayang” jawab Sehun seakan tau sekali dengan ucapan itu, “baiklah aku pergi, jaga dirimu” Sehunpun mengecup bibir Jieun singkat lalu berjalan pergi meninggalkan apartement

***

Sehun duduk berdua dengan seorang namja tampan dicafe dekat tempat mereka berkerja, namja dengan nama Kim Jongin yang adalah rekan satu perjuangan dengan Sehun, namja yang begitu dekat dengannya, “sebentar lagi valentine, apa kau merayakannya?” tanyanya saat melihat tanggal hari itu diponselnya

Sehun yang sedang menatap minuman yang ia pesan itu hanya menghela nafas berat, “entahlah, sepertinya Jieun tidak mau merayakannya” jawabnya lesu

“kenapa? Apa karna tahun lalu?”

“ya, itu salah satu alasannya, dia hanya menyuruhku untuk fokus pada tanggung jawabku yang baru”

“istrimu sangat pengertian, berbeda dengan istriku, kau tau dia memaksaku membelikannya berkotak kotak coklat dihari valentine nanti” curhat Jongin yang membuat Sehun tertawa geli

“bukankah itu bagus?”

“bagus apanya? Coklat itu hanya untuk pasangan anak SMA”

“tentu saja bagus dia hanya meminta coklat, kalau dia meminta sesuatu yang mahal kau jugakan yang repot” Jonginpun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

“benar juga” jawabnya polos, Sehunpun tertawa melihatnya, “kau sudah punya sesuatu untuk diberikan pada Jieun?”

“aku juga masih bingung ingin memberinya apa, dia tidak pernah meminta sesuatu padaku” jelas Sehun

“kalau begitu berikan sesuatu yang romantis, seperti saat kau melamarnya waktu itu” Sehun terlihat berfikir

“menurutku lamaranku waktu itu tidak romantis” jelas Sehun, “tapi aku sudah punya sesuatu untuknya” tambahnya, Jonginpun menatapnya berbinar

“apa itu?”

“tentu saja rahasia” jawab Sehun mantap

***

14 Februari 2016

Jam menunjukkan pukul 5 sore dan Sehun masih berkutat dengan PC juga beberapa berkas yang menumpuk, iapun duduk menyender dikursinya dan mengacak rambutnya gusar, ia jadi teringat dengan janjinya pada Jieun yang berkata akan pulang lebih cepat

“astaga, ini sudah jam 5 dan tugasku masih menumpuk, bagaimana ini?” gerutunya kesal, “aku tidak boleh mengecewakan Jieun untuk kedua kalinya” lanjutnya

Sedangkan suasana dikediaman Jieun dan Sehun, terlihat Jieun yang sedang memasak, dimeja makan yang dihias seindah mungkin sudah ditata beberapa macam makanan yang terlihat begitu lezat, Jieunpun melihat jam dan menghela nafas berat

“mungkin dia akan terlambat lagi” gumamnya sedih

Jieunpun selesai menyiapkan makan malam untuknya dan Sehun, hingga jam menunjukkan pukul 7 malam dan namja itu belum juga menunjukkan diri didepan Jieun membuat gadis itu kembali kecewa

“aku tau pasti akan seperti ini” lirihnya sedih, namun ia menengok saat ia melihat seorang namja tinggi dan tampan yang kini berdiri tidak jauh darinya dengan jas dan juga tas kerja yang tertenteng ditangannya, Jieunpun tersenyum senang dan segera menghampiri namja itu

“akhirnya kau datang juga” ucap Jieun senang, ia dan Sehunpun melihat kearah meja makan yang biasa mereka gunakan, namun kali ini terlihat begitu mewah, “makanannya pasti sudah dingin” gumam Jieun lesu

“mainhae, aku terlambat lagi” ucap Sehun sedih, Jieunpun tersenyum dan menggeleng

“kau pulang jam seginipun aku sudah sangat bahagia” jelas Jieun, Sehunpun bersiap memeluk Jieun namun Jieun mendorong tubuh yang lebih besar darinya itu membuat pemiliknya menatapnya bingung

“kau belum mandi, cepat mandi lalu kita makan, aku akan panaskan makanannya dulu” Jieun berjalan menuju meja makan dan fokus pada makanan membuat Sehun hanya bisa menghela nafas, kali ini ia yang kecewa

“Jieun-ah, valentine itu kan hari kasih sayang, kau tidak mau membagi sayangmu padaku?” rengek Sehun, Jieun yang sedang fokus ingin memanaskan makanan itu sedikit menengok

“bukankah aku sudah memberimu kasih sayang setiap hari?”

“tapi kau belum memberinya hari ini”

“cepat mandi Oh Sehun, ini sudah jam berapa” Sehunpun mengalah dan segera menuju kamar, membuat Jieun hanya terkekeh melihat tingkah suaminya yang masih sama seperti saat mereka berpacaran
.
.
.
Sehun dan Jieun baru saja menyelesaikan makan malam mereka yang terbilang spesial itu, Jieunpun yang sudah selesai makan bersiap menyimpuni piring yang kotor namun dengan cepat Sehun menahan tangannya, “duduklah dulu” pinta Sehun, Jieunpun menurut

“kau taukan kalau valentine itu identik dengan bertukar kado, yaa anggap saja kalau kita ini pasangan anak SMA yang sedang dimabuk cinta” jelas Sehun gugup, Jieunpun tertawa geli mendengarnya

“kalau aku tidak mau bagaimana?” tanya Jieun yang tersenyum geli

“ya harus mau”

“tapi kitakan pasangan suami istri”

“ayolah Ji, turuti permintaanku kali ini, katakan saja iya” pinta Sehun dengan wajah memelasnya, Jieunpun menahan tawanya lalu mengangguk menurut

Sehunpun mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang dan memberikannya pada Jieun, Jieunpun menaikkan alisnya bingung, “aku tidak tau apa yang kau mau karna kau tidak pernah meminta sesuatu padaku, tapi kuharap kau menyukainya” Jieunpun menerima kotak yang Sehun berikan padanya

“aku buka ya” Sehunpun mengangguk, Jieunpun membuka kotak yang Sehun berikan padanya, dan Jieun menahan tawanya saat melihatnya, sebuah boneka beruang kecil, sekotak kecil coklat dan beberapa lembar photo kenangan mereka, itulah yang ia dapatkan dari Sehun

“kau tidak suka?” tanya Sehun polos ia tau sekali kalau memberi Jieun boneka kecil itu bukanlah hal yang pas mengingat mereka bukan lagi anak kecil, Jieunpun berusaha menahan tawanya entah kenapa baginya kado dari Sehun begitu menggelikan

“aku suka, beruang kecil dan coklat, juga photo ini” jelas Jieun sambil menunjukkan selembar photo yang ia ingat dengan jelas kalau itu adalah photo pertama yang mereka ambil setelah berpacaran, “kebetulan aku sedang menginginkan coklat” lanjutnya lalu tertawa geli, Sehunpun tersipu malu

“kau belum melihat semua kadomu” jelas Sehun, Jieun yang sedang membuka bungkus coklat itu mengalihkan pandangannya dan menatap Sehun bingung

“memangnya ada lagi?” tanya Jieun bingung

“lihatlah isi dikantong boneka itu” suruh Sehun, Jieunpun menurut sekalipun wajahnya sangat bingung, ia memeriksa apa yang ada dikantong boneka itu, sebuah benda kecil yang terlihat sangat indah dan berkilau, mata Jieun bahkan sangat berbinar melihatnya

“kau pasti selalu berhasil membuatku kagum” ucap Jieun senang, Sehunpun memasangkan benda yang adalah cincin itu dijari tangan Jieun, terlihat sangat pas dengan tangan Jieun

“kau suka?” kali ini Jieun mengangguk mantap, ia benar benar menyukainya

“lalu untukku mana?” Jieunpun kini mengalihkan pandangannya dari cincin manis pemberian Sehun, wajahnya tiba tiba berubah serius saat memberikan kadonya untuk Sehun, sebuah kocak kecil yang bahkan sangat ringan saat Sehun pegang

“aku bingung harus memberimu apa karna kau sudah punya semuanya, jadi aku hanya bisa memberi itu” jelas Jieun yang kini terlihat serius

“boleh kubuka?” tanya Sehun, Jieunpun mengangguk

Dengan ragu Sehun membuka kotak kecil itu, didalamnya ia mendapatkan sebuah benda kecil berwarna putih yang agak panjang, matanyapun tertuju pada dua garis berwarna merah yang ada diujung benda itu, iapun membelalakan matanya dan menatap Jieun tak percaya

“kau...”

FIN

Cieee hari valentine, yang ngerayain udah tukar kado belum sama pasangannya hehe
Akhirnya SeU comeback dengan cerita baru, ya anggap aja ini lanjutan dari ‘Love Me Right’ sebelumnya
Maapin ya kalo ceritanya kurang ngena(?), dan tolong dikomen setelah membaca

Thanks bagi yang udah baca + komen, semoga pahalanya bertambah, dan buat yang cuma baca tapi ga komen, semoga cepat tersadar *ehh, karna komen setelah baca itu bagian dari menghargai karya orang lain *plakk

6 komentar:

  1. baru nemu ini fanfic,,makasih thor buat fanficnya...sering2 ya bikin sehun IU kalo bisa dibikin chapter...ini nanggung thor kalo nggak dilanjutin hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama sama, iyadeh nanti dibikin lagi Sehun IU couplenya, sebenernya mau dilanjut cuma idenya mentok sampe disana aja hehe

      Hapus
  2. ihh,, sehun sweet bgt sih >.<
    suka sama cerita ffnya.
    berkarya terus ya thor^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. whoaa makasih ya udah suka sama karya saya yang yahh beginilah, apa adanya, oke hwaiting!

      Hapus
  3. Udah merid lagi aja? Mana undangannya:( jeunnya hamil?! Ihhhh jago sehun wkwkwk
    bikin sequel lagi dong atau terusin aja jadi series.... ceritain pas punya bayinya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyanih udah nikah, perasaan Sehun udah nganter undangannya, iya rencananya mau bikin yg begitu cuma liat aja deh nanti

      Hapus