Title :
Our Valentine
Author :
Park Mitha
Genre :
Romance (maybe)
Lengh :
Oneshoot
Rating :
15+
Cast :
IU-Lee Jieun, Sehun (EXO)
Cameo :
Kai (EXO)
***
Ddrrttt... ddrrrttt...
Sehun yang tengah fokus pada layar PC-nya
itu menengok melihat ponselnya yang bergetar, dengan cekatan ia menerima
panggilan itu saat mengetahui siapa yang telah meneleponnya
“yeoboseyo”
“...”
“mungkin aku akan pulang terlambat lagi”
jawab Sehun dengan nada sedihnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa dengan
ucapan yang terlontar dari mulutnya sendiri
“...”
“nde” bip! Sehun meletakkan ponselnya
kembali dan memijit keningnya, entah sudah beberapa minggu ini namja itu pulang
larut bahkan ia pernah tidur dikantor karna pekerjaannya yang begitu menumpuk,
membuatnya merasa bersalah pada Jieun, istrinya
Iapun melirik kalender yang ada dimeja
kerjanya, beberapa hari lagi tanggal 14 februari, dan itu tandanya sebentar
lagi hari valentine, Sehunpun menghela nafas berat saat ia mengingat valentine
tahun lalu dimana ia dan Jieun masih menjadi sepasang kekasih, namun mereka
tidak bisa merayakannya karna Sehun yang harus keluar kota
Kali ini Sehun bertekad harus bisa
merayakan valentine bersama Jieun walaupun sangat sederhana, ia tidak ingin
melewatkan valentine pertama dalam pernikahan mereka, pernikahan yang baru
berusia kurang lebih 3 bulan itu
“aku harus merayakannya” gumam Sehun yang
kini melihat bingkai photo kecil yang berisi photo pernikahannya dengan Jieun
***
Suasana hening disalah satu apartement yang
cukup besar itu, hanya terdengar suara seseorang yang tengah memasak didapur,
Jieun yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya itu menengok kearah jam dinding
dan berdecak
“dia belum bangun juga” gerutu Jieun pelan,
iapun berjalan menuju kamar dimana terlihat seorang namja yang tidak lain
adalah Sehun, yang masih bersembunyi dibalik selimut tebal dengan mata yang
tertutup, Jieunpun menghampiri namja itu dan duduk disisi ranjang lalu
mengguncang pelan tubuh Sehun
“Sehun-ah ayo bangun” ucap Jieun yang terus
mengguncang tubuh Sehun, namja itupun membuka matanya sekilas lalu
memejamkannya lagi
“aku masih mengantuk sayang” gumam namja
itu, matanya bahkan tertutup saat berbicara, Jieunpun bangkit dari duduknya dan
berkacak pinggang
“kau pasti tidak mau melewatkan acara pelantikan
naik jabatanmu bukan?” Sehunpun membuka matanya dan menatap Jieun yang masih
berkacak pinggang menghadapnya, “ayo bangun” paksa Jieun
“sabarlah Ji, kau kan tau semalam aku
pulang jam berapa”
“iya aku tau, tapi kau tidak mungkin
beralasan seperti itu bukan pada atasanmu jika kau terlambat” lagi, Jieun tidak
mau mengasihani Sehun yang terlihat sangat mengantuk
“kalau begitu berikan aku morning kiss
dulu” Sehunpun duduk dari tidurnya dan kini menunggu respon Jieun, “kemarinkan
aku tidak mendapatkannya” tambahnya
Jieunpun menatap Sehun kesal, “cepat mandi
dan bersiap siap, aku tunggu kau dimeja makan” bukannya memberikan morning kiss
Jieun malah pergi meninggalkan Sehun dikamar, membuat namja itu harus menelan
harapannya yang ingin mendapatkan jatah morning kissnya
.
.
.
Suasana hening dimeja makan, hanya
terdengar suara sendok garpu yang bertabrakan dengan piring, Sehun terlihat
fokus pada sarapannya, “Sehun-ah...” Sehunpun menengok saat Jieun yang duduk
didepannya memanggilnya
“selamat atas jabatan barumu dikantor, aku
tau aku sudah sangat terlambat mengucapkannya” jelas Jieun dengan malu malu,
Sehunpun tersenyum senang mendengarnya, “ternyata kerja kerasmu selama ini
terbalaskan” lanjutnya
“gomawo” jawab Sehun senang, suasanapun
kembali hening, Jieun yang selesai makanpun segera membawa piring piring kotor
ketempat cuci piring
“Jieun-ah, sebentar lagi valentine, apa kau
ingin merayakannya?” tanya namja itu, Jieunpun sedikit menengok kearah Sehun
dan kembali fokus mencuci piring
“kau pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu,
jadi fokus saja pada jabatan barumu itu” jelas Jieun sambil tersenyum simpul
“tapikan valentine kita tahun lalu gagal”
“lalu?”
“ayo kita rayakan yang kali ini”
“baiklah, tapi kali ini aku tidak ingin
terlalu mengharapkannya”
“aku janji aku akan pulang cepat dihari
itu”
“sudahlah jangan terlalu banyak janji, yang
lalu saja sudah cukup membuatku kecewa” jelas Jieun dengan sedikit kesal,
Sehunpun berjalan mendekati Jieun dan memeluknya dari belakang, dan tindakan
blak blakan Sehun sukses membuat Jieun tersentak kaget
“aku janji, kita pasti merayakannya,
percayalah” lirih Sehun yang berbicara tepat disamping telinga Jieun, membuat
gadis itu sedikit merinding saat nafas Sehun mengenai telinganya
“kau tidak berangkat kerja? Sudah jam
berapa ini?” Jieunpun mengalihkan pembicaraan dan melepaskan tangan Sehun yang
melingkar dipinggangnya lalu pergi menuju ruang tengah melihat jam yang
tertempel didindingnya, Sehunpun hanya bisa menghela nafas sabar
“baiklah aku berangkat” ucapnya lesu,
Jieunpun tersenyum senang dan mengantar Sehun sampai didepan pintu utama
apartement mereka
“jangan lupa hubungi aku, dan jangan
abaikan jam makan siangmu” ucap Jieun mengingatkan, hal yang selalu yeoja itu
ucapkan setiap kali Sehun akan berangkat kerja
“iya sayang” jawab Sehun seakan tau sekali
dengan ucapan itu, “baiklah aku pergi, jaga dirimu” Sehunpun mengecup bibir
Jieun singkat lalu berjalan pergi meninggalkan apartement
***
Sehun duduk berdua dengan seorang namja
tampan dicafe dekat tempat mereka berkerja, namja dengan nama Kim Jongin yang
adalah rekan satu perjuangan dengan Sehun, namja yang begitu dekat dengannya,
“sebentar lagi valentine, apa kau merayakannya?” tanyanya saat melihat tanggal
hari itu diponselnya
Sehun yang sedang menatap minuman yang ia
pesan itu hanya menghela nafas berat, “entahlah, sepertinya Jieun tidak mau
merayakannya” jawabnya lesu
“kenapa? Apa karna tahun lalu?”
“ya, itu salah satu alasannya, dia hanya
menyuruhku untuk fokus pada tanggung jawabku yang baru”
“istrimu sangat pengertian, berbeda dengan
istriku, kau tau dia memaksaku membelikannya berkotak kotak coklat dihari
valentine nanti” curhat Jongin yang membuat Sehun tertawa geli
“bukankah itu bagus?”
“bagus apanya? Coklat itu hanya untuk
pasangan anak SMA”
“tentu saja bagus dia hanya meminta coklat,
kalau dia meminta sesuatu yang mahal kau jugakan yang repot” Jonginpun
menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
“benar juga” jawabnya polos, Sehunpun
tertawa melihatnya, “kau sudah punya sesuatu untuk diberikan pada Jieun?”
“aku juga masih bingung ingin memberinya
apa, dia tidak pernah meminta sesuatu padaku” jelas Sehun
“kalau begitu berikan sesuatu yang
romantis, seperti saat kau melamarnya waktu itu” Sehun terlihat berfikir
“menurutku lamaranku waktu itu tidak romantis”
jelas Sehun, “tapi aku sudah punya sesuatu untuknya” tambahnya, Jonginpun
menatapnya berbinar
“apa itu?”
“tentu saja rahasia” jawab Sehun mantap
***
14 Februari 2016
Jam menunjukkan pukul 5 sore dan Sehun
masih berkutat dengan PC juga beberapa berkas yang menumpuk, iapun duduk
menyender dikursinya dan mengacak rambutnya gusar, ia jadi teringat dengan
janjinya pada Jieun yang berkata akan pulang lebih cepat
“astaga, ini sudah jam 5 dan tugasku masih
menumpuk, bagaimana ini?” gerutunya kesal, “aku tidak boleh mengecewakan Jieun
untuk kedua kalinya” lanjutnya
Sedangkan suasana dikediaman Jieun dan
Sehun, terlihat Jieun yang sedang memasak, dimeja makan yang dihias seindah
mungkin sudah ditata beberapa macam makanan yang terlihat begitu lezat,
Jieunpun melihat jam dan menghela nafas berat
“mungkin dia akan terlambat lagi” gumamnya
sedih
Jieunpun selesai menyiapkan makan malam
untuknya dan Sehun, hingga jam menunjukkan pukul 7 malam dan namja itu belum
juga menunjukkan diri didepan Jieun membuat gadis itu kembali kecewa
“aku tau pasti akan seperti ini” lirihnya
sedih, namun ia menengok saat ia melihat seorang namja tinggi dan tampan yang
kini berdiri tidak jauh darinya dengan jas dan juga tas kerja yang tertenteng
ditangannya, Jieunpun tersenyum senang dan segera menghampiri namja itu
“akhirnya kau datang juga” ucap Jieun
senang, ia dan Sehunpun melihat kearah meja makan yang biasa mereka gunakan,
namun kali ini terlihat begitu mewah, “makanannya pasti sudah dingin” gumam
Jieun lesu
“mainhae, aku terlambat lagi” ucap Sehun
sedih, Jieunpun tersenyum dan menggeleng
“kau pulang jam seginipun aku sudah sangat
bahagia” jelas Jieun, Sehunpun bersiap memeluk Jieun namun Jieun mendorong
tubuh yang lebih besar darinya itu membuat pemiliknya menatapnya bingung
“kau belum mandi, cepat mandi lalu kita
makan, aku akan panaskan makanannya dulu” Jieun berjalan menuju meja makan dan
fokus pada makanan membuat Sehun hanya bisa menghela nafas, kali ini ia yang
kecewa
“Jieun-ah, valentine itu kan hari kasih
sayang, kau tidak mau membagi sayangmu padaku?” rengek Sehun, Jieun yang sedang
fokus ingin memanaskan makanan itu sedikit menengok
“bukankah aku sudah memberimu kasih sayang
setiap hari?”
“tapi kau belum memberinya hari ini”
“cepat mandi Oh Sehun, ini sudah jam
berapa” Sehunpun mengalah dan segera menuju kamar, membuat Jieun hanya terkekeh
melihat tingkah suaminya yang masih sama seperti saat mereka berpacaran
.
.
.
Sehun dan Jieun baru saja menyelesaikan
makan malam mereka yang terbilang spesial itu, Jieunpun yang sudah selesai
makan bersiap menyimpuni piring yang kotor namun dengan cepat Sehun menahan
tangannya, “duduklah dulu” pinta Sehun, Jieunpun menurut
“kau taukan kalau valentine itu identik
dengan bertukar kado, yaa anggap saja kalau kita ini pasangan anak SMA yang
sedang dimabuk cinta” jelas Sehun gugup, Jieunpun tertawa geli mendengarnya
“kalau aku tidak mau bagaimana?” tanya
Jieun yang tersenyum geli
“ya harus mau”
“tapi kitakan pasangan suami istri”
“ayolah Ji, turuti permintaanku kali ini,
katakan saja iya” pinta Sehun dengan wajah memelasnya, Jieunpun menahan tawanya
lalu mengangguk menurut
Sehunpun mengeluarkan sebuah kotak
berukuran sedang dan memberikannya pada Jieun, Jieunpun menaikkan alisnya
bingung, “aku tidak tau apa yang kau mau karna kau tidak pernah meminta sesuatu
padaku, tapi kuharap kau menyukainya” Jieunpun menerima kotak yang Sehun
berikan padanya
“aku buka ya” Sehunpun mengangguk, Jieunpun
membuka kotak yang Sehun berikan padanya, dan Jieun menahan tawanya saat
melihatnya, sebuah boneka beruang kecil, sekotak kecil coklat dan beberapa
lembar photo kenangan mereka, itulah yang ia dapatkan dari Sehun
“kau tidak suka?” tanya Sehun polos ia tau
sekali kalau memberi Jieun boneka kecil itu bukanlah hal yang pas mengingat
mereka bukan lagi anak kecil, Jieunpun berusaha menahan tawanya entah kenapa
baginya kado dari Sehun begitu menggelikan
“aku suka, beruang kecil dan coklat, juga
photo ini” jelas Jieun sambil menunjukkan selembar photo yang ia ingat dengan
jelas kalau itu adalah photo pertama yang mereka ambil setelah berpacaran, “kebetulan
aku sedang menginginkan coklat” lanjutnya lalu tertawa geli, Sehunpun tersipu
malu
“kau belum melihat semua kadomu” jelas
Sehun, Jieun yang sedang membuka bungkus coklat itu mengalihkan pandangannya
dan menatap Sehun bingung
“memangnya ada lagi?” tanya Jieun bingung
“lihatlah isi dikantong boneka itu” suruh
Sehun, Jieunpun menurut sekalipun wajahnya sangat bingung, ia memeriksa apa
yang ada dikantong boneka itu, sebuah benda kecil yang terlihat sangat indah
dan berkilau, mata Jieun bahkan sangat berbinar melihatnya
“kau pasti selalu berhasil membuatku kagum”
ucap Jieun senang, Sehunpun memasangkan benda yang adalah cincin itu dijari
tangan Jieun, terlihat sangat pas dengan tangan Jieun
“kau suka?” kali ini Jieun mengangguk
mantap, ia benar benar menyukainya
“lalu untukku mana?” Jieunpun kini mengalihkan
pandangannya dari cincin manis pemberian Sehun, wajahnya tiba tiba berubah
serius saat memberikan kadonya untuk Sehun, sebuah kocak kecil yang bahkan
sangat ringan saat Sehun pegang
“aku bingung harus memberimu apa karna kau
sudah punya semuanya, jadi aku hanya bisa memberi itu” jelas Jieun yang kini
terlihat serius
“boleh kubuka?” tanya Sehun, Jieunpun
mengangguk
Dengan ragu Sehun membuka kotak kecil itu,
didalamnya ia mendapatkan sebuah benda kecil berwarna putih yang agak panjang,
matanyapun tertuju pada dua garis berwarna merah yang ada diujung benda itu,
iapun membelalakan matanya dan menatap Jieun tak percaya
“kau...”
FIN
Cieee hari valentine, yang ngerayain udah
tukar kado belum sama pasangannya hehe
Akhirnya SeU comeback dengan cerita baru,
ya anggap aja ini lanjutan dari ‘Love Me Right’ sebelumnya
Maapin ya kalo ceritanya kurang ngena(?), dan
tolong dikomen setelah membaca
Thanks bagi yang udah baca + komen, semoga
pahalanya bertambah, dan buat yang cuma baca tapi ga komen, semoga cepat
tersadar *ehh, karna komen setelah baca itu bagian dari menghargai karya orang
lain *plakk
baru nemu ini fanfic,,makasih thor buat fanficnya...sering2 ya bikin sehun IU kalo bisa dibikin chapter...ini nanggung thor kalo nggak dilanjutin hehehe
BalasHapusiya sama sama, iyadeh nanti dibikin lagi Sehun IU couplenya, sebenernya mau dilanjut cuma idenya mentok sampe disana aja hehe
Hapusihh,, sehun sweet bgt sih >.<
BalasHapussuka sama cerita ffnya.
berkarya terus ya thor^^
whoaa makasih ya udah suka sama karya saya yang yahh beginilah, apa adanya, oke hwaiting!
HapusUdah merid lagi aja? Mana undangannya:( jeunnya hamil?! Ihhhh jago sehun wkwkwk
BalasHapusbikin sequel lagi dong atau terusin aja jadi series.... ceritain pas punya bayinya ^^
iyanih udah nikah, perasaan Sehun udah nganter undangannya, iya rencananya mau bikin yg begitu cuma liat aja deh nanti
Hapus