Senin, 28 Maret 2016

Cans Love (Chapter 4)


Title                : Cans Love
Author           : Park Mitha
Genre              : Various
Lengh              : Chapter
Rating             : 15+
Cast                : IU-Lee Jieun, Song Joongki,
Others Cast   : Onew (SHINee), Etc
Cameo             : Shin Eunhee (OC)

***
[1] [2] [3] 

“kau sudah makan?” Jieun hanya menjawabnya dengan gelengan kecil, “mau makan bersama?” tawar namja itu

“kau fikir untuk apa aku menunda makan malamku?”

“tentu saja untuk makan malam denganku” Jieunpun tersenyum malu, ternyata Joongki tahu alasannya, ia bahkan rela meninggalkan masakan Jinki yang sangat ia sukai itu demi namja ini

“ayo” ajak Joongki, Jieunpun mengangguk dan berdiri, namun baru saja mereka ingin pergi ke mobil Joongki sebuah teriakan sudah menghentikan langkah mereka, Joongki menatap Jieun dengan tatapan bertanyanya begitu juga dengan Jieun yang memasang ekspresi serupa

“haruskan kita cek?”
ajak Joongki, Jieun terlihat ragu namun akhirnya ia mengangguk, merekapun berjalan perlahan mendekati beberapa orang ditaman itu, Jieun maupun Joongki terlihat begitu terkejut dengan apa yang sedang dikerumuni itu

“omo” ucap Jieun terkejut ia bahkan sedikit memundurkan dirinya namun Joongki malah berlari cepat menghampiri seorang yeoja yang terduduk bersender dipohon dengan pakaian yang berlumur darah

“cepat tolong dia, seseorang sudah menusuknya..." teriak seseorang dari kerumunan itu, Joongkipun melihat kearah Jieun yang terlihat sangat shock, iapun merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan kunci mobilnya

“Jieun-ssi, tolong aku, kita harus membawanya kerumah sakit” Jieun membulatkan matanya tak percaya, “ambil kunci ini dan bukakan pintu mobilnya untukku” lanjut Joongki

“tapi...”

“ya! Nona cepat ambil kunci mobilnya, kau tidak lihat yeoja itu sudah sekarat” Jieun tersentak kaget saat seorang ahjumma disampingnya tiba tiba membentaknya, iapun memberanikan diri mendekati Joongki dan mengambil kunci mobil namja itu

Setibanya ditempat mobil Joongki diparkir Jieunpun segera membukakan pintu bagian belakang untuk Joongki yang susah payah menggendong tubuh yeoja itu, “kau bawa mobilnya, aku harus menemaninya dibelakang” ucap Joongki pada Jieun

“tapi aku tidak bisa mengendarai mobil” ucap Jieun pelan

“kalau begitu kau temani dia dibelakang” Joongkipun sedikit mendorong tubuh Jieun untuk segera masuk kedalam mobil, dan mau tidak mau Jieun menurut apalagi sekarang wajah yeoja yang tak ia kenali sama sekali itu terlihat sangat pucat

“ahjussi, tapi aku takut darah” lirih Jieun, ia benar benar tidak sanggup melihat yeoja disampingnya yang sudah bersimbah darah itu, Joongki tidak mengubris ia malah melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata

“arghh” Jieun refleks menengok saat ia mendengar yeoja disampingnya meringis kesakitan, wajahnya bahkan tidak kalah pucat dengan wajah yeoja itu, “sakit” lirih yeoja itu

“Joongki-ssi, bagaimana ini...” panik Jieun, “darahnya... darahnya semakin banyak” ucap Jieun panik, Joongkipun sedikit menengok kebelakang sebentar melihat keadaan yeoja itu, iapun segera membuka jaketnya dan memberikannya pada Jieun

“pakai jaketku untuk mengurangi pendarahannya” suruh Joongki

“mwo?” Jieun terlihat semakin panik

“tutup lukanya dengan jaketku, jangan biarkan dia menyentuh lukanya” Jieun terlihat begitu panik, dengan memberanikan diri iapun menutup luka yeoja itu dengan jaket Joongki yang ada ditangannya, tangannya bahkan bergetar saat darah itu mengenai tangannya

“Joongki-ssi kita harus cepat” lagi lagi Jieun berucap dengan sangat panik, Joongki hanya diam fokus pada jalanan karna kini ia mengendarai mobilnya diatas rata rata

Merekapun tiba dirumah sakit, dengan cepat pihak rumah sakit membawa ranjang dorong dan segera membawa yeoja itu memasuki ruang operasi, sedangkan Jieun hanya berhenti sampai didepan pintu ruang operasi, ia seketika terduduk dilantai

“apa yang harus kulakukan?” lirihnya pada dirinya sendiri, iapun duduk dikursi yang ada disana memandang kosong kedepan karna ia sendiri tidak sanggup melihat tangannya yang terkena darah juga jaket Joongki yang ada padanya

Skip...

Perlahan pintu ruang operasi terbuka dan munculah Joongki dengan pakaian operasinya dengan penutup kepala juga masker yang tergantung dilehernya, iapun tersenyum simpul saat matanya melihat Jieun masih duduk seorang diri didepan ruangan itu

Joongki mengambil posisi duduk disamping Jieun yang terlihat masih begitu shock, wajah gadis itu terlihat pucat, “kau menyelamatkannya” ucap Joongki sambil tersenyum senang, Jieunpun menggenggam erat jaket Joongki yang ada ditangannya

“tapi jaketmu...” lirih Jieun, iapun melihat Joongki sebentar dan setelahnya ia tak sadarkan diri
.
.
.
Jieun perlahan membuka matanya, dan hal pertama yang ia lihat adalah Song Joongki yang menatapnya sambil tersenyum, “kau baik baik saja?” tanya namja itu, Jieun tidak menjawab melainkan mengecek keadaan tangannya yang kini sudah tidak ada darah lagi, dan pakaiannya yang sekarang berganti dengan pakaian pasien dirumah sakit itu

“aku sudah membersihkan tanganmu, perawat juga sudah mengganti pakaianmu karna aku takut saja jika kau pingsan lagi saat melihat keadaan pakaianmu yang...”

“sudah jangan dilanjutkan” lirih Jieun, iapun duduk dari tidurnya menatap Joongki dengan pakaian khas dokter disana, “bagaimana keadaan yeoja itu?” tanya Jieun

“dia baru saja melewati masa kritisnya” jelas Joongki sambil tersenyum ramah, “kau berjasa besar dalam hal ini” lanjutnya

“ahh aku tidak melakukan apapun” ucap Jieun, iapun turun dari ranjang, “tolong antar aku pulang, oppaku pasti sangat mengkhawatirkanku” lanjutnya

“baiklah”

Dimobil...

“kencan kita kali ini gagal” gumam Joongki namja itu sedikit menghela nafas berat, Jieunpun menengok kearahnya dan tersenyum simpul

“aku tidak menyangka kau menganggap ini kencan” ucap Jieun, “tapi kalau ini sebuah pendekatan aku tidak akan mempermasalahkannya” jelas Jieun lalu tersenyum malu

“tidakkah kita terlalu terbuka?”

“apa kau merasa tidak nyaman dengan hal itu?” tanya Jieun balik, Joongki terlihat menggeleng sambil sedikit tersenyum, ‘bahkan gelap seperti ini dia sangat tampan’ batin Jieun

“kita sudah sampai” ucapnya yang kini beralih menatap Jieun, alisnya sedikit terangkat saat mendapati Jieun tengah menatapnya, gadis itu bahkan belum sadar kalau mereka sudah tiba dirumahnya, “hei” ucap Joongki mengibaskan tangannya didepan Jieun

“eoh” ucap Jieun tersadar, “kita sudah sampai?” tanyanya bingung, ia sedikit menyembunyikan wajah malunya dari namja itu, ‘memalukan sekali’ batinnya berteriak

“apa aku sangat tampan sampai kau lupa daratan?” goda Joongki saat namja itu membukakan pintu mobil untuk Jieun, Jieunpun tak menjawab dan sedikit mendorong tubuh Joongki untuk menjauh

Merekapun tiba didepan pintu rumah Jieun dimana terlihat Jinki yang menatap khawatir Jieun karna adiknya itu pulang dengan pakaian pasien rumah sakit, “apa yang terjadi padamu?” tanya Jinki sedikit panik, ia bahkan menatap Joongki meminta penjelasan

“tadi kami...”

“oppa, biarkan dia pulang, ini sudah sangat larut, aku akan ceritakan padamu” potong Jieun, gadis itu bahkan sedikit melirik Joongki dengan tatapan kesalnya, “terimakasih sudah mengantarku, kau bisa pulang sekarang” ucapnya pada Joongki

“baiklah, aku pulang dulu” pamit Joongki

“apa yang habis kau lakukan dengannya eoh?” selidik Jinki saat Jieun masuk kedalam rumah mereka, “kau masih memegang kuat pesanku kan?” tanyanya lagi

“oppa, percayalah padaku, aku tidak akan melakukan hal gila” ucap Jieun agak jengkel

“jadi kenapa bisa kau pulang dengan pakaian ini?”

Jieunpun menceritakan semuanya pada Jinki dan itu sukses membuat Jinki terkejut, ia sangat tahu adiknya ini begitu takut pada darah orang lain, bahkan dulu saat jari tangan Jinki teriris pisau gadis itu hampir pingsan saat melihat darahnya

“dia membawa perubahan padamu” gumam Jinki

“siapa?”

“dokter itu”

“ya dia membawa perubahan padaku” ucap Jieun membenarkan, “dia membuatku semakin gila”

“karna wajah tampannyakan?”

“oppa”

***

Jieun dan Joongki berjalan beriringan menyusuri lorong rumah sakit, merekapun berbelok kesalah satu ruang rawat inap yang ada disana, Jieun dan Joongki tersenyum ramah pada setiap pasien yang ada diruangan itu hingga mereka berhenti disalah satu bilik yang berbatas tirai

“annyeonghasseo” sapa Jieun sopan, yeoja cantik yang sedang terbaring diranjang dengan pakaian pasien itu tersenyum manis pada Jieun

“Dr. Song, apa dia yeoja yang kau ceritakan itu?” tanya yeoja itu pada Joongki

“eoh dia orangnya” ucap Joongki ramah

“terimakasih banyak nona, kau dan Dr. Song sudah menolongku” jelas yeoja itu, “aku tidak tau bagaimana jadinya kalau kalian tidak ada disana, semua orang hanya memperhatikanku tapi tidak ada yang menolongku” lanjutnya

“ahh jangan berlebihan, itu sudah kewajiban manusia untuk saling tolong menolong” jawab Jieun sambil tersipu malu, “aku senang kau baik baik saja” lanjut Jieun tulus

“perkenalkan namaku Shin Eunhee” Jieunpun menerima jabatan tangan yeoja bernama Eunhee itu

“namaku Lee Jieun, senang bisa berkenalan denganmu” jawab Jieun ramah

“sepertinya aku bisa meninggalkan kalian berdua saja, masih ada yang harus kuurus” Joongkipun menengahi mereka, karna sejak tadi ia merasa tidak diakui keberadaannya oleh dua gadis itu

“ahh nde, terimakasih dokter” ucap Eunhee

“datang saja keruanganku kalau kau mau pulang” ucap Joongki pada Jieun, Jieunpun hanya mengangguk menanggapinya

“apa kau ada hubungan spesial dengan Dr. Song?” tanya Eunhee pada Jieun yang baru mengambil posisi duduk dikursi samping ranjang Eunhee, “maaf jika aku bertanya terlalu pribadi”

“ahh tidak, aku dan dia hanya teman” jelas Jieun, “apa kau sudah menghubungi keluargamu?” Jieunpun mengalihkan pembicaraannya, ia tidak ingin topik pembicaraan mereka berlanjut tentang hubungannya dan Joongki

“aku tidak punya keluarga lagi disini, aku hanya seorang pekerja disalah satu cafe” jelas Eunhee yang tiba tiba terlihat sedih, Jieunpun menatap iba gadis itu

“jadi... apa aku boleh tau apa yang terjadi sampai kau diperlakukan seperti ini?” tanya Jieun dengan hati hati

“ini semua ulah mantan kekasihku” jelas Eunhee yang membuat Jieun sedikit terkejut, “aku tidak tahu kalau dia masih sangat ingin kembali denganku, beberapa hari yang lalu dia tahu kalau aku sudah memiliki kekasih lagi dan dia memintaku untuk memutuskannya tapi tentu saja aku menolaknya” jelas Eunhee

Jieun hanya diam mendengarkan cerita yeoja itu, “dia terus saja menggangguku bahkan dia pernah menghajar kekasihku memintanya untuk memutuskanku” Eunheepun tertunduk sedih, “tepat malam itu, dia memintaku menemuinya karna ada hal penting yang ingin ia katakan padaku, aku tidak tau kalau dia akan melakukan ini padaku dan... beginilah akhirnya” Eunheepun menarik nafas berat

“jadi setelah keluar dari sini kau akan kemana?” tanya Jieun ragu

“mungkin aku akan menginap diapartement kekasihku, aku masih ragu untuk pulang kerumah” jelasnya, Jieunpun mengangguk mengerti
.
.
.
Jieun berjalan santai memasuki ruang kerja Joongki tanpa mengetuk pintu membuat Joongki yang sedang sibuk dengan laptopnya itu kini terlihat cukup terkejut dengan kehadiran Jieun, “kenapa tidak mengetuk dulu?” kesal Joongki

“mian, aku lupa” ucap Jieun santai, iapun duduk tepat didepan Joongki menopang dagunya dengan kedua tangannya, “apa kau sangat sibuk?” tanyanya, Joongki hanya mengangguk menjawabnya, “lalu bagaimana kalau aku mau pulang?” tanyanya lagi

“nanti kuantar” jawab Joongki tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya

“Dr. Song...”

“bisakah kau diam dulu?” ucap Joongki dingin, Jieunpun akhirnya menutup mulutnya menuruti apa perkataan Joongki, sepertinya namja itu benar benar sibuk

“ahh aku benar benar kesal dengan orang orang disini, semua perawat dan dokter disini menganggap kalau aku ini kekasihmu” keluh Jieun, iapun bersender disenderan kursi

“bagus” ucap Joongki masih fokus pada laptopnya

“bagus apanya? Itu tidak benar” tolak Jieun, Joongkipun menatap Jieun dengan tatapan seriusnya, “kau sudah selesai?” tanya Jieun mengalihkan pembicaraan

“ternyata kau berisik sekali” ucap Joongki datar

“makanya cepat antar aku pulang”

“tunggulah sebentar”

“aku bosan begini terus”

“diamlah”

“Dr. Song...” Joongkipun menatap Jieun tajam membuat Jieun menghentikan ucapannya, “mian” ucap Jieun takut takut, iapun kini beranjak dari tempat ia duduk sekedar menghilangkan bosan karna sejak tadi Joongki tidak menghiraukannya

“aku kasihan pada Eunhee, ternyata mantan kekasihnya yang melakukan itu padanya, dan lebih parahnya dia hanya seorang diri disini” gumam Jieun seakan bicara pada patung orang yang ada disana, “kau tidak kasian padanya?” tanyanya

“ribut”

“aku tidak bicara denganmu, aku bicara sendiri jadi fokus saja pada pekerjaanmu” ucap Jieun kesal, Joongkipun memandangi Jieun yang masih fokus memperhatikan tumpukkan buku yang ada diruang kerjanya, hingga ia diam diam mendekati Jieun

“aku tidak bisa bayangkan betapa takutnya Eunhee sekarang karna orang yang dulu sangat ia sayangi hampir membunuhnya, sekalipun dia sudah memiliki kekasih tapi...”

“Jieun-ssi” Jieunpun menghentikan ucapannya saat suara Joongki memotongnya, iapun membalikkan badannya dan sangat terkejut saat namja itu berada sangat dekat dengannya, dan...

Chu~

TBC

Chap 4 coming, ada pemain baru jadi cameo ehh hahaha

Silahkan dikomen gaes, saya menunggu

4 komentar:

  1. Ya ampun,,,,,,,,,,,,,, itu yg trkhir joongki nyium ji eun ? aku jd mbayangin gimn ekpresinya ji eun pst lucu deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu dicium dianya hehehe, iya lucu banget haha

      Hapus
  2. baru sempet baca ini fanfic dikebut deh sampe chap 4,,sorry Thor komennya di chap ini aja...sukaaa banget sama fanfic ini..ditunggu next chapnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ga papa hehe, oke silahkan menunggu ^^

      Hapus