Title :
Cans Love
Author :
Park Mitha
Genre :
Various
Lengh :
Chapter
Rating :
15+
Cast :
IU-Lee Jieun, Song Joongki,
Others Cast : Onew (SHINee), Etc
Cameo : Shin Eunhee (OC)
***
“kau sudah makan?” Jieun hanya menjawabnya
dengan gelengan kecil, “mau makan bersama?” tawar namja itu
“kau fikir untuk apa aku menunda makan
malamku?”
“tentu saja untuk makan malam denganku”
Jieunpun tersenyum malu, ternyata Joongki tahu alasannya, ia bahkan rela
meninggalkan masakan Jinki yang sangat ia sukai itu demi namja ini
“ayo” ajak Joongki, Jieunpun mengangguk dan
berdiri, namun baru saja mereka ingin pergi ke mobil Joongki sebuah teriakan
sudah menghentikan langkah mereka, Joongki menatap Jieun dengan tatapan
bertanyanya begitu juga dengan Jieun yang memasang ekspresi serupa
“haruskan kita cek?”
ajak Joongki, Jieun
terlihat ragu namun akhirnya ia mengangguk, merekapun berjalan perlahan
mendekati beberapa orang ditaman itu, Jieun maupun Joongki terlihat begitu
terkejut dengan apa yang sedang dikerumuni itu
“omo” ucap Jieun terkejut ia bahkan sedikit
memundurkan dirinya namun Joongki malah berlari cepat menghampiri seorang yeoja
yang terduduk bersender dipohon dengan pakaian yang berlumur darah
“cepat tolong dia, seseorang sudah
menusuknya..." teriak seseorang dari kerumunan itu, Joongkipun melihat
kearah Jieun yang terlihat sangat shock, iapun merogoh saku jaketnya dan
mengeluarkan kunci mobilnya
“Jieun-ssi, tolong aku, kita harus
membawanya kerumah sakit” Jieun membulatkan matanya tak percaya, “ambil kunci
ini dan bukakan pintu mobilnya untukku” lanjut Joongki
“tapi...”
“ya! Nona cepat ambil kunci mobilnya, kau
tidak lihat yeoja itu sudah sekarat” Jieun tersentak kaget saat seorang ahjumma
disampingnya tiba tiba membentaknya, iapun memberanikan diri mendekati Joongki
dan mengambil kunci mobil namja itu
Setibanya ditempat mobil Joongki diparkir
Jieunpun segera membukakan pintu bagian belakang untuk Joongki yang susah payah
menggendong tubuh yeoja itu, “kau bawa mobilnya, aku harus menemaninya
dibelakang” ucap Joongki pada Jieun
“tapi aku tidak bisa mengendarai mobil”
ucap Jieun pelan
“kalau begitu kau temani dia dibelakang”
Joongkipun sedikit mendorong tubuh Jieun untuk segera masuk kedalam mobil, dan
mau tidak mau Jieun menurut apalagi sekarang wajah yeoja yang tak ia kenali
sama sekali itu terlihat sangat pucat
“ahjussi, tapi aku takut darah” lirih
Jieun, ia benar benar tidak sanggup melihat yeoja disampingnya yang sudah
bersimbah darah itu, Joongki tidak mengubris ia malah melajukan mobilnya dengan
kecepatan diatas rata rata
“arghh” Jieun refleks menengok saat ia
mendengar yeoja disampingnya meringis kesakitan, wajahnya bahkan tidak kalah
pucat dengan wajah yeoja itu, “sakit” lirih yeoja itu
“Joongki-ssi, bagaimana ini...” panik
Jieun, “darahnya... darahnya semakin banyak” ucap Jieun panik, Joongkipun
sedikit menengok kebelakang sebentar melihat keadaan yeoja itu, iapun segera
membuka jaketnya dan memberikannya pada Jieun
“pakai jaketku untuk mengurangi
pendarahannya” suruh Joongki
“mwo?” Jieun terlihat semakin panik
“tutup lukanya dengan jaketku, jangan
biarkan dia menyentuh lukanya” Jieun terlihat begitu panik, dengan memberanikan
diri iapun menutup luka yeoja itu dengan jaket Joongki yang ada ditangannya,
tangannya bahkan bergetar saat darah itu mengenai tangannya
“Joongki-ssi kita harus cepat” lagi lagi
Jieun berucap dengan sangat panik, Joongki hanya diam fokus pada jalanan karna
kini ia mengendarai mobilnya diatas rata rata
Merekapun tiba dirumah sakit, dengan cepat
pihak rumah sakit membawa ranjang dorong dan segera membawa yeoja itu memasuki
ruang operasi, sedangkan Jieun hanya berhenti sampai didepan pintu ruang
operasi, ia seketika terduduk dilantai
“apa yang harus kulakukan?” lirihnya pada
dirinya sendiri, iapun duduk dikursi yang ada disana memandang kosong kedepan
karna ia sendiri tidak sanggup melihat tangannya yang terkena darah juga jaket
Joongki yang ada padanya
Skip...
Perlahan pintu ruang operasi terbuka dan
munculah Joongki dengan pakaian operasinya dengan penutup kepala juga masker
yang tergantung dilehernya, iapun tersenyum simpul saat matanya melihat Jieun
masih duduk seorang diri didepan ruangan itu
Joongki mengambil posisi duduk disamping
Jieun yang terlihat masih begitu shock, wajah gadis itu terlihat pucat, “kau
menyelamatkannya” ucap Joongki sambil tersenyum senang, Jieunpun menggenggam
erat jaket Joongki yang ada ditangannya
“tapi jaketmu...” lirih Jieun, iapun
melihat Joongki sebentar dan setelahnya ia tak sadarkan diri
.
.
.
Jieun perlahan membuka matanya, dan hal
pertama yang ia lihat adalah Song Joongki yang menatapnya sambil tersenyum,
“kau baik baik saja?” tanya namja itu, Jieun tidak menjawab melainkan mengecek
keadaan tangannya yang kini sudah tidak ada darah lagi, dan pakaiannya yang
sekarang berganti dengan pakaian pasien dirumah sakit itu
“aku sudah membersihkan tanganmu, perawat
juga sudah mengganti pakaianmu karna aku takut saja jika kau pingsan lagi saat
melihat keadaan pakaianmu yang...”
“sudah jangan dilanjutkan” lirih Jieun,
iapun duduk dari tidurnya menatap Joongki dengan pakaian khas dokter disana,
“bagaimana keadaan yeoja itu?” tanya Jieun
“dia baru saja melewati masa kritisnya”
jelas Joongki sambil tersenyum ramah, “kau berjasa besar dalam hal ini”
lanjutnya
“ahh aku tidak melakukan apapun” ucap
Jieun, iapun turun dari ranjang, “tolong antar aku pulang, oppaku pasti sangat
mengkhawatirkanku” lanjutnya
“baiklah”
Dimobil...
“kencan kita kali ini gagal” gumam Joongki
namja itu sedikit menghela nafas berat, Jieunpun menengok kearahnya dan
tersenyum simpul
“aku tidak menyangka kau menganggap ini
kencan” ucap Jieun, “tapi kalau ini sebuah pendekatan aku tidak akan
mempermasalahkannya” jelas Jieun lalu tersenyum malu
“tidakkah kita terlalu terbuka?”
“apa kau merasa tidak nyaman dengan hal
itu?” tanya Jieun balik, Joongki terlihat menggeleng sambil sedikit tersenyum,
‘bahkan gelap seperti ini dia sangat tampan’ batin Jieun
“kita sudah sampai” ucapnya yang kini
beralih menatap Jieun, alisnya sedikit terangkat saat mendapati Jieun tengah
menatapnya, gadis itu bahkan belum sadar kalau mereka sudah tiba dirumahnya,
“hei” ucap Joongki mengibaskan tangannya didepan Jieun
“eoh” ucap Jieun tersadar, “kita sudah
sampai?” tanyanya bingung, ia sedikit menyembunyikan wajah malunya dari namja
itu, ‘memalukan sekali’ batinnya berteriak
“apa aku sangat tampan sampai kau lupa
daratan?” goda Joongki saat namja itu membukakan pintu mobil untuk Jieun,
Jieunpun tak menjawab dan sedikit mendorong tubuh Joongki untuk menjauh
Merekapun tiba didepan pintu rumah Jieun
dimana terlihat Jinki yang menatap khawatir Jieun karna adiknya itu pulang
dengan pakaian pasien rumah sakit, “apa yang terjadi padamu?” tanya Jinki
sedikit panik, ia bahkan menatap Joongki meminta penjelasan
“tadi kami...”
“oppa, biarkan dia pulang, ini sudah sangat
larut, aku akan ceritakan padamu” potong Jieun, gadis itu bahkan sedikit
melirik Joongki dengan tatapan kesalnya, “terimakasih sudah mengantarku, kau
bisa pulang sekarang” ucapnya pada Joongki
“baiklah, aku pulang dulu” pamit Joongki
“apa yang habis kau lakukan dengannya eoh?”
selidik Jinki saat Jieun masuk kedalam rumah mereka, “kau masih memegang kuat
pesanku kan?” tanyanya lagi
“oppa, percayalah padaku, aku tidak akan
melakukan hal gila” ucap Jieun agak jengkel
“jadi kenapa bisa kau pulang dengan pakaian
ini?”
Jieunpun menceritakan semuanya pada Jinki
dan itu sukses membuat Jinki terkejut, ia sangat tahu adiknya ini begitu takut
pada darah orang lain, bahkan dulu saat jari tangan Jinki teriris pisau gadis
itu hampir pingsan saat melihat darahnya
“dia membawa perubahan padamu” gumam Jinki
“siapa?”
“dokter itu”
“ya dia membawa perubahan padaku” ucap
Jieun membenarkan, “dia membuatku semakin gila”
“karna wajah tampannyakan?”
“oppa”
***
Jieun dan Joongki berjalan beriringan
menyusuri lorong rumah sakit, merekapun berbelok kesalah satu ruang rawat inap
yang ada disana, Jieun dan Joongki tersenyum ramah pada setiap pasien yang ada
diruangan itu hingga mereka berhenti disalah satu bilik yang berbatas tirai
“annyeonghasseo” sapa Jieun sopan, yeoja
cantik yang sedang terbaring diranjang dengan pakaian pasien itu tersenyum
manis pada Jieun
“Dr. Song, apa dia yeoja yang kau ceritakan
itu?” tanya yeoja itu pada Joongki
“eoh dia orangnya” ucap Joongki ramah
“terimakasih banyak nona, kau dan Dr. Song
sudah menolongku” jelas yeoja itu, “aku tidak tau bagaimana jadinya kalau
kalian tidak ada disana, semua orang hanya memperhatikanku tapi tidak ada yang
menolongku” lanjutnya
“ahh jangan berlebihan, itu sudah kewajiban
manusia untuk saling tolong menolong” jawab Jieun sambil tersipu malu, “aku
senang kau baik baik saja” lanjut Jieun tulus
“perkenalkan namaku Shin Eunhee” Jieunpun
menerima jabatan tangan yeoja bernama Eunhee itu
“namaku Lee Jieun, senang bisa berkenalan
denganmu” jawab Jieun ramah
“sepertinya aku bisa meninggalkan kalian
berdua saja, masih ada yang harus kuurus” Joongkipun menengahi mereka, karna
sejak tadi ia merasa tidak diakui keberadaannya oleh dua gadis itu
“ahh nde, terimakasih dokter” ucap Eunhee
“datang saja keruanganku kalau kau mau
pulang” ucap Joongki pada Jieun, Jieunpun hanya mengangguk menanggapinya
“apa kau ada hubungan spesial dengan Dr.
Song?” tanya Eunhee pada Jieun yang baru mengambil posisi duduk dikursi samping
ranjang Eunhee, “maaf jika aku bertanya terlalu pribadi”
“ahh tidak, aku dan dia hanya teman” jelas
Jieun, “apa kau sudah menghubungi keluargamu?” Jieunpun mengalihkan
pembicaraannya, ia tidak ingin topik pembicaraan mereka berlanjut tentang
hubungannya dan Joongki
“aku tidak punya keluarga lagi disini, aku
hanya seorang pekerja disalah satu cafe” jelas Eunhee yang tiba tiba terlihat
sedih, Jieunpun menatap iba gadis itu
“jadi... apa aku boleh tau apa yang terjadi
sampai kau diperlakukan seperti ini?” tanya Jieun dengan hati hati
“ini semua ulah mantan kekasihku” jelas
Eunhee yang membuat Jieun sedikit terkejut, “aku tidak tahu kalau dia masih
sangat ingin kembali denganku, beberapa hari yang lalu dia tahu kalau aku sudah
memiliki kekasih lagi dan dia memintaku untuk memutuskannya tapi tentu saja aku
menolaknya” jelas Eunhee
Jieun hanya diam mendengarkan cerita yeoja
itu, “dia terus saja menggangguku bahkan dia pernah menghajar kekasihku
memintanya untuk memutuskanku” Eunheepun tertunduk sedih, “tepat malam itu, dia
memintaku menemuinya karna ada hal penting yang ingin ia katakan padaku, aku
tidak tau kalau dia akan melakukan ini padaku dan... beginilah akhirnya” Eunheepun
menarik nafas berat
“jadi setelah keluar dari sini kau akan
kemana?” tanya Jieun ragu
“mungkin aku akan menginap diapartement
kekasihku, aku masih ragu untuk pulang kerumah” jelasnya, Jieunpun mengangguk
mengerti
.
.
.
Jieun berjalan santai memasuki ruang kerja
Joongki tanpa mengetuk pintu membuat Joongki yang sedang sibuk dengan laptopnya
itu kini terlihat cukup terkejut dengan kehadiran Jieun, “kenapa tidak mengetuk
dulu?” kesal Joongki
“mian, aku lupa” ucap Jieun santai, iapun
duduk tepat didepan Joongki menopang dagunya dengan kedua tangannya, “apa kau
sangat sibuk?” tanyanya, Joongki hanya mengangguk menjawabnya, “lalu bagaimana kalau
aku mau pulang?” tanyanya lagi
“nanti kuantar” jawab Joongki tanpa
mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya
“Dr. Song...”
“bisakah kau diam dulu?” ucap Joongki
dingin, Jieunpun akhirnya menutup mulutnya menuruti apa perkataan Joongki,
sepertinya namja itu benar benar sibuk
“ahh aku benar benar kesal dengan orang
orang disini, semua perawat dan dokter disini menganggap kalau aku ini
kekasihmu” keluh Jieun, iapun bersender disenderan kursi
“bagus” ucap Joongki masih fokus pada laptopnya
“bagus apanya? Itu tidak benar” tolak
Jieun, Joongkipun menatap Jieun dengan tatapan seriusnya, “kau sudah selesai?”
tanya Jieun mengalihkan pembicaraan
“ternyata kau berisik sekali” ucap Joongki
datar
“makanya cepat antar aku pulang”
“tunggulah sebentar”
“aku bosan begini terus”
“diamlah”
“Dr. Song...” Joongkipun menatap Jieun
tajam membuat Jieun menghentikan ucapannya, “mian” ucap Jieun takut takut,
iapun kini beranjak dari tempat ia duduk sekedar menghilangkan bosan karna
sejak tadi Joongki tidak menghiraukannya
“aku kasihan pada Eunhee, ternyata mantan
kekasihnya yang melakukan itu padanya, dan lebih parahnya dia hanya seorang
diri disini” gumam Jieun seakan bicara pada patung orang yang ada disana, “kau
tidak kasian padanya?” tanyanya
“ribut”
“aku tidak bicara denganmu, aku bicara
sendiri jadi fokus saja pada pekerjaanmu” ucap Jieun kesal, Joongkipun
memandangi Jieun yang masih fokus memperhatikan tumpukkan buku yang ada diruang
kerjanya, hingga ia diam diam mendekati Jieun
“aku tidak bisa bayangkan betapa takutnya
Eunhee sekarang karna orang yang dulu sangat ia sayangi hampir membunuhnya,
sekalipun dia sudah memiliki kekasih tapi...”
“Jieun-ssi” Jieunpun menghentikan ucapannya
saat suara Joongki memotongnya, iapun membalikkan badannya dan sangat terkejut
saat namja itu berada sangat dekat dengannya, dan...
Chu~
TBC
Chap 4 coming, ada pemain baru jadi cameo
ehh hahaha
Silahkan dikomen gaes, saya menunggu
Ya ampun,,,,,,,,,,,,,, itu yg trkhir joongki nyium ji eun ? aku jd mbayangin gimn ekpresinya ji eun pst lucu deh.
BalasHapusiya itu dicium dianya hehehe, iya lucu banget haha
Hapusbaru sempet baca ini fanfic dikebut deh sampe chap 4,,sorry Thor komennya di chap ini aja...sukaaa banget sama fanfic ini..ditunggu next chapnya
BalasHapusiya ga papa hehe, oke silahkan menunggu ^^
Hapus